"Melakukan segalanya untuk anak-anak sebenarnya adalah perilaku pengasuhan yang toksik," terangnya.
"Ini memberi mereka pesan, bahwa kita tidak berpikir mereka kompeten dan malah menghambat mereka mengembangkan keterampilan," imbuh dia.
Jika anak-anak mampu, mereka harus diberi tugas yang sesuai dengan usianya misalnya memberi makan hewan peliharaan keluarga atau membantu mencuci pakaian.
Baca juga: Menghadapi Anak yang Jadi Manja Selama Diam di Rumah
11. Tidak mau dikritik
Mengetahui anak-anak mengatakan kalau mereka tidak menyukai kita mungkin akan terasa sulit bagi setiap orangtua.
Meskipun bisa menyengat, terkadang kata-kata anak sangat alami keluar dan merupakan bagian dari perkembangan anak untuk menegaskan kemandirian, serta memisahkan mereka dari orangtua.
Orangtua yang toksik cenderung tidak mau mendengarkan kritik dari anak-anaknya.
Hal ini dapat menyebabkan orangtua berperilaku tidak dewasa terhadap anak-anak, menyimpan dendam, memberikan rasa bersalah, atau bahkan tidak memperdulikan mereka.
Apabila kita tidak mendengarkan kritik dan kemudian bereaksi secara tidak rasional, pertimbangkan untuk berbicara dengan terapis. Sehingga, kita dapat mengeksplorasi masalah kita sendiri yang memicu respons semacam itu.
Baca juga: Kebiasaan Sederhana yang Memperkuat Ikatan Orangtua dan Anak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.