Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2020, 11:27 WIB

Dokter naturopati Tara Nayak dari Threshold Wellness di Philadelphia, PA, yang bekerja sebagai residen klinis D'Adamo merekomendasikan diet golongan darah kepada pasiennya, bukan sebagai obat, tetapi sebagai dasar bagi mereka untuk mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat.

Nayak menegaskan bahwa diet ini dilakukan bukan hanya karena ingin menurunkan berat badan saja.

“Saya menemukan bahwa diet ini paling cocok diterapkan pada orang dengan gangguan autoimun atau keadaan tipe inflamasi,” katanya.

Nayak menambahkan, diet ini memang tidak akan membuatmu menurunkan berat badan dengan cepat, tapi akan membantu mencapai kondisi yang lebih sehat.

Sayangnya tidak banyak studi ilmiah untuk mendukung atau merekomendasikan diet golongan darah.

Memang ada orang-orang yang merasa cara ini berhasil, namun bisa jadi hasil itu didapatkan karena faktor lain selain golongan darah.

Sebuah studi tahun 2013 dari American Journal of Clinical Nutrition ditemukan tidak ada bukti untuk memvalidasi manfaat kesehatan yang diklaim dari diet golongan darah.

Tahun berikutnya, hasil studi berbeda yang dipublikasikan di PLOS One menunjukkan bahwa diet golongan darah dikaitkan dengan penurunan faktor risiko penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol.

Apa kata profesional medis

Robert H. Shmerling, MD, seorang anggota fakultas Harvard Medical School dan ahli reumatologi di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, MA, menulis di Harvard Health Blog bahwa tidak ada hubungan yang terbukti antara jenis darah dan pencernaan.

Charlie Seltzer, MD, seorang dokter penurunan berat badan di Philadelphia, PA, menyebut diet golongan darah tidak selalu berhasil, tetapi tidak menganggap diet tersebut tidak sehat.

Namun, Laurie Thomas, penulis Where Do Gorillas Get They Protein? What We Really Know About Diet and Health, memperingatkan bahwa diet tipe O dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang mengikutinya, karena diet berlemak dan kaya daging dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes, stroke, dan bahkan serangan jantung yang fatal.

Karenanya, jika kamu mempertimbangkan untuk melakukan diet apa pun, selalu bicarakan dengan dokter terlebih dahulu. Dokter mengetahui riwayat kesehatan dan dapat membantumu mengambil keputusan yang tepat.

Baca juga: 5 Cara Menentukan Diet Terbaik untuk Tubuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com