Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Diet Berdasarkan Golongan Darah Terbukti Efektif?

Kompas.com - 03/12/2020, 11:27 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

 

KOMPAS.com - Beragam diet kini hadir untuk membantu mempercepat program penurunan berat badan. Salah satu jenis diet yang ada adalah diet berdasarkan golongan darah.

Diet golongan darah berasal dari buku 1996 Eat Right for Your Type oleh dokter naturopati Peter J. D’Adamo.

Gagasan di baliknya adalah bahwa respons tubuh terhadap makanan secara langsung terkait dengan golongan darah.

Penulis memberikan pedoman untuk orang dengan berbagai golongan darah berbeda, makanan yang sebaiknya dimakan, dan makanan yang harus mereka hindari.

Diet tersebut diklaim dapat membantu orang menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.

Bagaimana kisahnya?

Idenya tidak sepenuhnya orisinal. Pada 1960-an, ayah D'Adamo yang juga naturopath, James D'Adamo, berhipotesis bahwa golongan darah adalah salah satu faktor mengapa beberapa diet bekerja lebih baik pada orang tertentu.

Walau awalnya skeptis, tetapi saat mengerjakan tesisnya di Universitas Bastyr, Peter memutuskan untuk menguji teori ayahnya.

Menggunakan karakteristik yang diidentifikasi ayahnya di antara golongan darah, D'Adamo membuat program diet dan menerbitkan Eat Right for Your Type, yang telah terjual lebih dari tujuh juta eksemplar.

Pola makan menurut tipe darah

Menurut program tersebut, pola makan tipe A didominasi oleh pola makan vegetarian. Alasannya orang dengan golongan darah ini mengalami kesulitan mencerna protein dan lemak hewani.

Berfokus pada makanan organik segar, diet golongan darah A menyarankan untuk menghilangkan produk susu dan gandum, dan makan lebih banyak salmon, sayuran, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

Sementara diet tipe B mencakup lebih banyak variasi makanan, karena mengklaim bahwa nenek moyang dengan golongan darah ini adalah omnivora.

Rekomendasinya cukup mirip dengan diet paleo, namun dengan pengecualian agar menghindari ayam, jagung, roti gandum, dan kopi.

Diet tipe AB adalah diet yang menyeluruh, karena orang dengan golongan darah ini diduga dapat mencerna berbagai makanan.

Walau mereka disarankan menghilangkan daging merah, kacang-kacangan, dan jagung, orang-orang dengan diet ini dapat makan berbagai ikan, kalkun, oatmeal, produk segar, dan kopi.

Sedangkan diet tipe O menganjurkan makan daging tanpa lemak. Orang dengan golongan darah ini dikatakan sebagai keturunan pemburu dan dapat mengolah produk hewani dengan lebih baik.

Diet ini juga menyebutkan bahwa pria dengan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami serangan jantung.

Tipe ini juga merupakan diet rendah karbohidrat, mengurangi banyak biji-bijian dan buah-buahan, tetapi boleh mengonsumsi produk susu berlemak dalam jumlah sedang.

Baca juga: Efektifkah Diet Berdasarkan Golongan Darah?

Apakah diet ini akan berhasil?

Dokter naturopati Tara Nayak dari Threshold Wellness di Philadelphia, PA, yang bekerja sebagai residen klinis D'Adamo merekomendasikan diet golongan darah kepada pasiennya, bukan sebagai obat, tetapi sebagai dasar bagi mereka untuk mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat.

Nayak menegaskan bahwa diet ini dilakukan bukan hanya karena ingin menurunkan berat badan saja.

“Saya menemukan bahwa diet ini paling cocok diterapkan pada orang dengan gangguan autoimun atau keadaan tipe inflamasi,” katanya.

Nayak menambahkan, diet ini memang tidak akan membuatmu menurunkan berat badan dengan cepat, tapi akan membantu mencapai kondisi yang lebih sehat.

Sayangnya tidak banyak studi ilmiah untuk mendukung atau merekomendasikan diet golongan darah.

Memang ada orang-orang yang merasa cara ini berhasil, namun bisa jadi hasil itu didapatkan karena faktor lain selain golongan darah.

Sebuah studi tahun 2013 dari American Journal of Clinical Nutrition ditemukan tidak ada bukti untuk memvalidasi manfaat kesehatan yang diklaim dari diet golongan darah.

Tahun berikutnya, hasil studi berbeda yang dipublikasikan di PLOS One menunjukkan bahwa diet golongan darah dikaitkan dengan penurunan faktor risiko penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol.

Apa kata profesional medis

Robert H. Shmerling, MD, seorang anggota fakultas Harvard Medical School dan ahli reumatologi di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, MA, menulis di Harvard Health Blog bahwa tidak ada hubungan yang terbukti antara jenis darah dan pencernaan.

Charlie Seltzer, MD, seorang dokter penurunan berat badan di Philadelphia, PA, menyebut diet golongan darah tidak selalu berhasil, tetapi tidak menganggap diet tersebut tidak sehat.

Namun, Laurie Thomas, penulis Where Do Gorillas Get They Protein? What We Really Know About Diet and Health, memperingatkan bahwa diet tipe O dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang mengikutinya, karena diet berlemak dan kaya daging dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes, stroke, dan bahkan serangan jantung yang fatal.

Karenanya, jika kamu mempertimbangkan untuk melakukan diet apa pun, selalu bicarakan dengan dokter terlebih dahulu. Dokter mengetahui riwayat kesehatan dan dapat membantumu mengambil keputusan yang tepat.

Baca juga: 5 Cara Menentukan Diet Terbaik untuk Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com