Patel mengatakan, jika perusahaan memiliki budaya kerja yang menekankan ketepatan waktu, keterlambatan jelas menunjukkan kurangnya kepercayaan pada budaya perusahaan.
Maka, para pemimpin atau atasan tidak segan untuk memecat orang-orang yang terlalu menyepelekan waktu dan sering terlambat.
Berhati-hatilah untuk tidak terlalu sering menggunakan kata-kata, "Saya minta maaf."
"Mengatakan maaf yang sebenarnya tidak perlu dapat membuat kita terdengar tidak yakin dengan pendapat kita sendiri."
Demikian dikatakan Jacquelyn Youst, pakar etika dan presiden Pennsylvania Academy of Protocol.
Jadi, sebaiknya meminta maaf ketika memang dibutuhkan saja atau saat kita melakukan sesuatu yang salah dan mengganggu orang lain.
Cara kita berbicara dapat memberikan kesan tertentu, bisa menjadi baik atau bahkan buruk.
"Berbicaralah dengan menggunakan nada yang tepat dan dengan percaya diri," ungkap dia.
Sebab, kita akan merusak profesionalisme apabila mengakhiri pernyataan atau fakta dengan tanda tanya, yang meruntuhkan kredibilitas kita.
Orang-orang yang kurang percaya diri biasanya juga tidak mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Untuk itu, penting menunjukkan rasa percaya diri, terutama saat sedang diberikan sebuah proyek atau pekerjaan baru oleh atasan.
Patel mengatakan, dengan sikap yang tegas, mempertahankan kontak mata, dan berinteraksi dengan energi itu menunjukkan kita percaya diri.
Baca juga: 3 Tanda Kita Terjebak dalam Karir yang Salah
Kebanyakan orang sukses mencapai posisi mereka dengan bantuan orang lain.
"Pada tingkat yang lebih mendasar, jika seseorang telah membantu kita di kantor, pastikan untuk bersikap baik kepada orang lain," kata dia.
Dengan bersikap baik kepada orang yang mendukung kita, itu dapat membangun hubungan citra kita lebih positif di lingkungan kerja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.