Patel mengatakan, jika perusahaan memiliki budaya kerja yang menekankan ketepatan waktu, keterlambatan jelas menunjukkan kurangnya kepercayaan pada budaya perusahaan.
Maka, para pemimpin atau atasan tidak segan untuk memecat orang-orang yang terlalu menyepelekan waktu dan sering terlambat.
Berhati-hatilah untuk tidak terlalu sering menggunakan kata-kata, "Saya minta maaf."
"Mengatakan maaf yang sebenarnya tidak perlu dapat membuat kita terdengar tidak yakin dengan pendapat kita sendiri."
Demikian dikatakan Jacquelyn Youst, pakar etika dan presiden Pennsylvania Academy of Protocol.
Jadi, sebaiknya meminta maaf ketika memang dibutuhkan saja atau saat kita melakukan sesuatu yang salah dan mengganggu orang lain.
Cara kita berbicara dapat memberikan kesan tertentu, bisa menjadi baik atau bahkan buruk.
"Berbicaralah dengan menggunakan nada yang tepat dan dengan percaya diri," ungkap dia.
Sebab, kita akan merusak profesionalisme apabila mengakhiri pernyataan atau fakta dengan tanda tanya, yang meruntuhkan kredibilitas kita.
Orang-orang yang kurang percaya diri biasanya juga tidak mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.