Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2020, 17:46 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Bicyling

KOMPAS.com— Status kesehatan metabolik yang baik ditandai dengan kadar gula, trigliserida dan kolesterol, serta tekanan darah dalam level normal.

Untuk mencapainya, selain menjaga pola makan kita juga perlu rutin bergerak aktif. Nah, menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, berolahraga singkat selama 12 menit dapat meningkatkan kesehatan metabolik.

Untuk kamu yang baru mau memulai olahraga dan ingin rutin menjalaninya, pilihlah olahraga yang ringan terlebih dahulu, seperti bersepeda atau jogging.

Dalam penelitian tersebut, tim ahli mengambil data dari Framingham Heart Study yang melibatkan 411 pria dan wanita paruh baya.

Tim peneliti mengamati tingkat 588 metabolit yang beredar, yaitu zat yang diproduksi selama metabolisme, seperti asam amino, asam lemak, lipid, karbohidrat, dan sebagainya. Kadarnya diukur sebelum dan segera setelah 12 menit olahraga berat.

Mereka menemukan bahwa olahraga singkat pun memiliki efek yang signifikan, dan berdampak pada lebih dari 80 persen metabolit yang diukur.

Baca juga: Memahami Sindrom Metabolik dan Cara Mencegahnya

Kabar baik lainnya adalah dalam waktu 12 menit itu tidak perlu langsung berolahraga berat untuk mendapatkan manfaat kesehatan.

Para peneliti menggunakan protokol yang dimulai dengan latihan bertahap mulai dari yang lebih ringan hingga menjadi lebih intens melalui peningkatan ketahanan, dan peserta masih menunjukkan keunggulan metabolik.

Saat kita berolahraga, bahkan untuk waktu yang relatif singkat, terjadi kontraksi otot yang meningkatkan jumlah metabolit yang diproduksi. Ini akan menghasilkan lebih banyak energi untuk beraktivitas.

Selain itu, ada juga dampak kesehatan lain yang akan kita dapatkan selain efek jangka pendek pada otot rangka.

"Metabolit adalah molekul kecil yang sangat penting yang diketahui mencerminkan status kesehatan, tetapi biasanya hanya sejumlah kecil metabolit yang diukur dalam pendekatan perawatan kesehatan kita saat ini,”ujar penulis utama studi Gregory Lewis, MD, dokter kepala bagian gagal jantung di Rumah Sakit Massachusetts.

Baca juga: Kesalahan Umum yang Sering Terjadi Saat Olahraga

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Misalnya, glukosa adalah metabolit yang meningkat secara abnormal pada penderita diabetes dan kreatinin adalah metabolit yang menunjukkan fungsi ginjal.

Semuanya itu bisa dihitung karena kemajuan teknologi saat ini. Hasilnya, para peneliti dapat menghubungkan tingkat sirkulasi mereka di dalam tubuh dengan potensi efek kesehatan.

"Beberapa metabolit yang bisa memprediksi penyakit kardiovaskular dan kematian di masa depan dapat bergeser ke arah positif karena adanya periode singkat olahraga, seperti yang dijelaskan dalam hasil penelitian kami," kata Lewis.

Namun, hubungan antara jenis olahraga dan respon metabolit tubuh masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Meskipun demikian, Lewis percaya ini adalah penemuan yang penting dalam menilai hubungan antara metabolit dan efek olahraga.

Baca juga: Cegah Kolesterol Tinggi, Kurangi Konsumsi Makanan Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bicyling
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com