KOMPAS.com - Tren pola makan sehat terus berkembang dan menyediakan semakin banyak pilihan.
Pola makan yang menyertakan banyak porsi sayur dan buah dinilai mampu membawa banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.
Konsultan gizi, Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes menjelaskan, beberapa manfaat tersebut antara lain mengoptimalkan berbagai reaksi metabolisme tubuh, sebagai sumber air untuk melarutkan berbagai zat gizi dan zat toksis, sumber serat untuk keseimbangan kadar glukosa darah, tekanan darah dan lipida darah, serta lainnya.
Flexitarian adalah salah satu pola makan yang bisa mendukung kebutuhan tersebut.
Singkatnya, kata Rita, flexitarian adalah pola makan yang mengutamakan konsumsi pangan nabati seperti vegetarian, namun merupakan versi yang cenderung lebih fleksibel.
"Flexitarian adalah vegetarian, tapi yang sangat fleksibel, bukan harus jadi vegetarian utuh."
Demikian diungkapkan oleh Rita dalam webinar bertajuk "Flexitarian: Sustaining the Healthy Habits with Real Food" bersama Re.juve, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Diet Flexitarian, Pola Diet Nabati Tanpa Jauhi Daging
Pada dasarnya, menurut Rita, flexitarian mirip dengan pedoman gizi seimbang yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang menyarankan untuk makan beranekaragam untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Rita menambahkan, pada flexitarian diutamakan lima komponen penting berikut:
"Jadi konsumsi daging merah, ikan, dan sebagainya boleh tapi tidak masuk lima prioritas," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.