KOMPAS.com - Bunga anggrek memang cantik dan termasuk bunga favorit untuk menghias interior rumah. Sayangnya, seringkali tanaman anggrek yang kita beli tak kunjung berbunga walau sudah dirawat lama.
Di dunia terdapat lebih dari 25.000 jenis tanaman anggrek, dan 4.000 jenis di antaranya tersebar di berbagai pulau di Indonesia, seperti Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Papua, dan pulau-pulau lain.
Beberapa jenis anggrek yang tumbuh di Indonesia, yaitu Phalaenopsis, Vanda, Paphiopedilum, Dendrobium, Coelogyne, Bulbophyllum, Cymbidium.
Semua jenis tersebut tidak hanya cantik, namun juga menjadi incaran bagi pecinta anggrek dan memiliki nilai tinggi.
Nah, jika kita ingin memelihara anggrek sebagai penghias ruma atau pun untuk dijual lagi, ketahui triknya agar tanaman ini lebih rajin berbunga.
Baca juga: Cerita Musimin 20 Tahun Selamatkan Anggrek Hutan Gunung Merapi, Khawatir dengan Ancaman Erupsi
1. Mempertimbangkan arah sinar matahari
Sinar matahari merupakan faktor penting bagi pertumbuhan anggrek karena menjadi sumber energi yang berguna dalam proses fotosintesis.
Proses inilah yang akan membuat anggrek tumbuh lebih baik, terutama dalam pembentukan daun, bunga, dan biji tanaman tersebut.
Sinar matahari juga berfungsi memperbaiki bagian tanaman yang rusak, serta menyimpan cadangan makanan.
Oleh karena itu, perhatikan lebih dulu apakah rumah kita tersinari matahari dengan baik atau tidak, demi memastikan usia tanaman anggrek.
2. Ketinggian tempat menanam
Bunga anggrek bisa cepat tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Namun, sebaiknya perhatikan tinggi lokasi tempat kamu menanam bunga anggrek ini.
Anggrek berjenis Arachnis, Renanthera, dan Vanda akan tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan suhu sekitar 34-38 derajat Celsius di siang hari.
Kemudian, anggrek Dendrobium, Cattleya, Onchidium, dan Phalaenopsis bisa mekar di dataran sedang yang memiliki ketinggian 501-1.000 meter di atas permukaan laut, dengan suhu 29-32 derajat Celsius di siang hari.