Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2020, 17:23 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Jeffrey Keenan, yang membantu melakukan transfer embrio kepada Tina.

"Saya pikir ini adalah bukti positif bahwa tidak ada embrio yang boleh dibuang terutama karena alasan tua," katanya.

Baca juga: Operasi Embrio Pertama di Dunia Digelar untuk Angkat Bibit Penyakit

Staf penelitian medis di University of Tennessee menetapkan kelahiran Molly sebagai rekor dunia penyimpanan embrio beku terlama sebelum akhirnya dicairkan dan ditransfer ke rahim.

Sebelumnya rekor itu dipegang oleh kakak Molly, Emma Wren. Pada saat ditransfer ke rahim Tina, embrio Emma berusia 24 tahun.

Namun Tina dan suaminya tak memedulikan hal itu. Bagi mereka, kebahagiaan memiliki anak sudah melebihi apapun.

"Saya hanya menginginkan seorang bayi. Saya tidak peduli apakah itu rekor dunia atau tidak," kata Tina kepada CNN pada 2017 lalu.

Saudara sekandung

Di sisi lain, ada fakta menarik terkait kelahiran Molly. Ternyata dirinya merupakan saudara 'sekandung' dengan Emma.

NEDC menegaskan bahwa Molly dan Emma adalah saudara kandung genetik sepenuhnya. Keduanya berasal dari kumpulan embrio beku yang sama.

"Ketika Tina dan Ben kembali untuk melakukan transfer embrio, saya sangat senang karena ada dua embrio yang tersisa," kata Carol Sommerfelt selaku direktur lab NEDC dan ahli embriologi.

Baca juga: Mengenal Gangguan Kesuburan yang Ditandai Haid Tak Teratur

Dia mengatakan, dua embrio yang tersisa itu berasal dari tempat embrio beku yang sama dengan Emma. Ketika ditransfer, memang hanya ada satu embrio yang bisa berkembang.

Kelahiran Molly membawa sukacita bagi Tina dan Ben. Pasangan ini sebelumnya mencoba beberapa cara berbeda untuk memiliki anak.

Ben menderita fibrosis kistik yaitu kelainan genetik yang memengaruhi sejumlah organ termasuk paru-paru dan pankreas.

Kondisi medis itu membuat Ben tidak memiliki sperma yang cukup berkualitas untuk membuahi sel telur istrinya.

Lalu ayah Tina menyarankan untuk melakukan adopsi embrio beku sebagai pilihan memiliki anak. Setelah melalui pemikiran panjang, saran itu diterima.

Kini Tina dan Ben tengah diselimuti kebahagiaan karena sudah hadir dua anak perempuan di tengah keluarga mereka.

"Molly benar-benar menjadi sedikit kegembiraan untuk tahun 2020," kata Gibson kepada CNN.

Baca juga: Benarkah Hormon Tak Seimbang Sebabkan Susah Hamil?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com