Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2020, 09:57 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

  • Denyut jantung meningkat
  • Nafas menjadi cepat
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Otot tegang

Salah satu alasan respons fisik ini adalah adanya pelepasan kortisol. Kortisol adalah hormon yang memberi sinyal pada tubuh untuk melepaskan glukosa, sejenis gula yang memberikan energi ke otot. Otot akan membutuhkan glukosa saat melawan atau lari dari ancaman.

Meskipun sebagian besar pemicu stres yang kerap dihadapi tidak selalu dibarengi dengan respon fisik seperti di atas, namun perasaan stres, seperti stres karena pekerjaan, akan membuatmu merasa ingin melarikan diri dari kantor.

Respon ini masih akan memicu pelepasan kortisol yang menghambat produksi insulin dan mempersempit arteri.

Begitu rasa stres berlalu, kadar kortisol biasanya kembali normal, dan tubuh akan pulih dari efeknya.

Tetapi ketika stres menjadi kronis, kadar kortisol tetap tinggi dan dalam jangka panjang, ini dapat berubah menjadi sejumlah masalah, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah pencernaan kronis seperti sindrom iritasi usus besar.

Baca juga: Badan Nyeri dan Sakit, Bisa Jadi Gejala Stres!

Bagaimana cara mengendalikan stres

Kabar baiknya, kamu bisa menghindari masalah kesehatan yang terkait dengan kekhawatiran kronis dengan mempelajari cara mengelola stres.

Dr Borland menyarankan langkah-langkah berikut untuk membantumu mengatasi stres:

  • Berolahraga secara rutin. Lakukan beberapa jenis latihan setiap hari, baik latihan kekuatan, latihan aerobik, atau hanya sekedar jalan-jalan.
  • Berusaha rileks dan tarik napas dalam-dalam saat kecemasan datang. Ulangi kata-kata yang menenangkan atau bayangkan suasana yang tenang. Hal ini dapat dilatih dengan meditasi.
  • Makan sehat, fokus pada diet seimbang. Selain itu, batasi asupan kafein dan gula, yang dapat membuatmu terjaga dan berkontribusi pada kecemasan dan insomnia.
  • Tetap berhubungan dengan orang yang menyayangimu. Dapatkan dukungan dari pasangan atau orang penting lainnya, seperti, orang tua, saudara dan teman.
  • Ikut serta dalam aktivitas yang menyenangkan dengan keluarga dan teman. Tersenyumlah, tertawa, dan lepaskan stres.
  • Carilah aktivitas yang menenangkan dan kreatif. Cobalah melukis atau menggambar, berkebun atau memasak.
  • Bersyukur. Berfokuslah pada apa yang sudah kamu capai dan syukurilah. Perhatikan apa yang membuatmu merasa bersyukur.
  • Bicaralah dengan dokter dan, jika perlu, cari perawatan kesehatan mental profesional. Jangan ragu untuk menghubungi dokter, terutama jika kamu sedang menghadapi depresi atau kecemasan.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Stres dan Kecemasan

Khawatir adalah bagian dari hidup setiap orang, dan beberapa waktu belakangan bahkan telah membuat banyak orang stres.

Namun dengan mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres secara proaktif, kamu dapat membantu memastikan bahwa kekhawatiran yang kamu rasakan sehari-hari, dengan tingkat ringan, tidak akan mengganggu kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com