Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
drg. Citra Kusumasari, SpKG (K), Ph.D
dokter gigi

Menyelesaikan Program Doktoral di bidang Kariologi dan Kedokteran Gigi Operatif (Cariology and Operative Dentistry), Tokyo Medical and Dental University, Jepang.

Sebelumnya, menempuh Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia, Jakarta dan Pendidikan Dokter Gigi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Berpraktik di berbagai rumah sakit dan klinik di Jakarta. Ilmu karies, estetik kedokteran gigi, dan perawatan syaraf gigi adalah keahliannya.

Probiotik sebagai Pencegahan Gigi Berlubang

Kompas.com - 07/12/2020, 10:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tubuh kita adalah tuan rumah bagi kehidupan mikroorganisme yang lain. Normalnya, terdapat hubungan yang seimbang antara mikroorganisme (yaitu bakteri) dengan inangnya (tubuh manusia). Diketahui tubuh manusia mengandung lebih banyak sel bakteri dibandingkan dengan sel manusia.

Namun, keseimbangan ini dapat terganggu, bahkan hilang, yang mengakibatkan penyakit, yaitu dysbiosis.

Penting bagi kita untuk memahami keseimbangan ini di dalam rongga mulut. Rongga mulut manusia adalah lingkungan yang sempurna untuk pertumbuhan bakteri. Suasana yang asam dan ketersediaan makanan yang berkelanjutan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut.

Frekuensi konsumsi gula yang tinggi menyebabkan bakteri melakukan metabolisme dan menghasilkan ekosistem mulut menjadi asam, mengurangi keanekaragaman bakteri dan fleksibilitas fungsi bakteri, serta meningkatkan proporsi kelompok bakteri penghasil asam dan tahan asam.

Usaha untuk mencegah dysbiosis bakteri terkait gigi berlubang adalah melalui peningkatan pertumbuhan bakteri baik, yang akan membantu menjaga jumlah bakteri jahat di rongga mulut tetap rendah, salah satunya melalui penggunaan probiotik.

Baca juga: Sebelum Terlambat, Lakukan Ini untuk Kurangi Asupan Gula pada Anak

Mengenal probiotik

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan probiotik sebagai mikroorganisme hidup yang diberikan dalam jumlah yang cukup, sehingga memberikan keuntungan bagi kesehatan manusia.

Mikroorganisme probiotik (terutama Lactobacillus ssp. dan Bifidobacterium ssp.) telah digunakan sejak 20 tahun belakangan ini untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut.

Mekanisme kerja probiotik dianggap menggabungkan kejadian lokal dan sistemik termasuk adhesi, ko-agregasi, penghambat pertumbuhan, produksi bakteriosin dan imuno-modulasi. Dengan demikian, probiotik mungkin memiliki efek pencegahan dan terapi.

Secara singkat, mekanisme probiotik sebagai pencegahan gigi berlubang terdiri dari tahapan adhesi pada permukaan gigi, pengurangan jumlah bakteri penyebab gigi berlubang, dan mengubah komposisi mikrobiota, sehingga meningkatkan kesehatan rongga mulut.

Baca juga: Probiotik Membantu Mengusir Sedih dan Gejala Depresi

Ilustrasi permen karetSHUTTERSTOCK Ilustrasi permen karet

Pencegahan gigi berlubang pada anak dan dewasa

Mikroorganisme probiotik yang biasa digunakan untuk mencegah gigi berlubang adalah bakteri Lactobacillus ssp. dan Bifidobacterium ssp.

Penelitian pertama yang mengevaluasi probiotik untuk pencegahan karies dilakukan pada tahun 2001 oleh Dr. Nase dan kawan-kawan.

Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa anak yang mengonsumsi susu yang mengandung probiotik yaitu bakteri Lactobacillus rhamnosis GG memiliki insidensi gigi berlubang yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang mengonsumsi susu tanpa probiotik.

Penelitian lain di tahun 2014 menyebutkan, probiotik yaitu bakteri Lactobacillus brevis CD2 dapat mengurangi jumlah bakteri penyebab gigi berlubang yaitu Streptococcus mutans, menurunkan tingkat keasaman mulut dan perdarahan gusi, ketika diberikan ke anak-anak berisiko karies tinggi selama 6 minggu.

Baca juga: Adakah Batasan Aman Konsumsi Minuman Probiotik? Ini Penjelasan Dokter

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com