Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2020, 14:30 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Menurunkan masker di bawah hidung membuat kita terpapar partikel yang berpotensi menular di udara di sekitar, serta membuat orang lain terkena tetesan pernapasan kita.

10. Alkohol dan cairan pembersih mulut efektif bersihkan masker

Obat kumur tidak mengandung alkohol yang memadai untuk membersihkan masker.

Selain itu, tidak dianjurkan merendam masker di dalam wadah yang berisi alkohol.

Baca instruksi atau cara membersihkan masker. Sebagian besar masker kain tahan lama dan bisa dimasukkan ke dalam mesin cuci.

Jika kita memiliki masker yang lebih lembut atau masker mempunyai petunjuk untuk dicuci dengan tangan, gunakan deterjen dan air panas atau hangat.

Gosok masker selama 30 hingga 60 detik, bilas, dan biarkan mengering.

Jangan menggunakan deterjen secara berlebihan agar tidak ada residu tertinggal pada masker yang dapat mengiritasi kulit.

Jika kita memakai masker bedah sekali pakai, buang setelah digunakan.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Simak Tips Mencuci Masker yang Benar

11. Orang sehat tidak perlu memakai masker

Seringkali orang tidak sadar menyebarkan virus karena memiliki gejala yang ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Hal ini bisa berbahaya jika orang yang merasa kondisinya sehat lalu tidak memakai masker atau menjaga jarak sosial dan menyebarkannya kepada orang lain.

12. Lebih baik tertular Covid-19 dan terbiasa dengan virus

Covid-19 bukanlah flu biasa. Penyakit ini lebih menular pada populasi tertentu dan meningkatkan keparahan penyakit serta komplikasi, berbeda dari penyakit biasa.

Virus corona juga bisa memicu kerusakan permanen pada otak, jantung, paru-paru, dan ginjal.

Saat ini, kita tidak tahu apakah jika sudah pernah terkena virus corona sekali akan kebal terhadap virus atau tidak.

13. Hasil tes Covid-19 tidak dapat dipercaya

Para ahli setuju tes Covid-19 sangat sensitif dan akurat. Kekeliruan pada hasil tes medis dapat terjadi, namun jarang.

Secara umum, sebagian besar tes Covid-19 lebih akurat hingga 90 persen.

Pengujian yang tidak akurat biasanya disebabkan oleh waktu dan sampel. Seseorang mungkin memiliki viral load atau beban virus yang sangat rendah saat hari-hari pertama ia terkena virus atau selama bagian akhir infeksi.

Jika sampel yang dikumpulkan buruk, itu juga dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat.

Baca juga: Setelah Sembuh dari Infeksi Virus Corona, Akankah Pasien Menjadi Imun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com