Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2020, 19:26 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Stres melepaskan senyawa kimia yang menyebabkan perubahan pada saraf dan pembuluh darah di otak, dan memicu sakit kepala.

Selain itu, stres dapat memicu atau memperburuk sakit kepala sebelah. Otot juga sering tegang saat kita stres, yang juga bisa menyebabkan sakit kepala.

Baca juga: Media Sosial Pemicu Depresi? Coba Pahami Dulu Fakta Ini...

Jika tidak ingin mengonsumsi ibuprofen, oleskan minyak lavender atau minyak peppermint ke pelipis saat merasa sakit kepala.

4. Perut mulas

Stres dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak asam pencernaan, sehingga perut terasa mulas.

"Ini juga memperlambat pengosongan makanan dari perut, yang menyebabkan gas dan kembung."

"Kondisi ini meningkatkan jumlah kontraksi usus besar, yang berujung pada kram dan diare," tutur Deborah Rhodes, MD, dokter penyakit dalam Mayo Clinic.

5. Pilek

Stres menekan sistem kekebalan, yang membuat kita lebih rentan sakit.

"Saat orang stres, mereka sakit. Penyakit bisa berupa pilek karena sistem kekebalan tidak dapat menghalau virus," kata Levine.

Para peneliti di Carnegie Mellon University di Pittsburgh melakukan uji coba dengan memberikan virus flu kepada partisipan.

Partisipan yang melaporkan mereka mengalami stres dua kali lipat berisiko jatuh sakit ketimbang mereka yang memiliki lebih sedikit masalah.

Baca juga: 3 Penyebab Depresi yang Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anak

Satu studi menemukan suplemen seng atau pelega tenggorokan dapat mengurangi durasi pilek sekitar satu hari jika diminum dalam waktu 24 jam setelah merasa sakit.

Meditasi, olahraga teratur, dan banyak tidur juga dapat membantu kita menghilangkan stres dan meningkatkan sistem kekebalan.

6. Tumbuh jerawat

Jika wajah tiba-tiba dipenuhi jerawat, stres dapat menjadi pemicunya.

Saat stres, tubuh memompa lebih banyak hormon seperti kortisol yang menyebabkan kelenjar kulit memproduksi lebih banyak minyak.

Seperti dikutip dari laman Healthline, minyak berlebih ini bisa terperangkap di dalam folikel rambut, bersama kotoran dan sel kulit mati yang menghasilkan jerawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com