"Dipikir hanya kecapekan saja, tidak menyadari bahwa ini sesuatu yang serius," tambah Vito.
Dia menambahkan, seseorang dengan pembengkakan jantung bisa mengalami henti jantung mendadak karena aritmia atau korslet jantung kapan saja.
Inilah yang kemudian membuat pembengkakan jantung dapat menyebabkan kematian.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan, Ibu Hamil Perlu Tahu
Pengobatan
Vito menjelaskan, pembengkakan jantung merupakan proses yang cukup lama terjadi sehingga penanganannya juga tidak bisa mendadak.
Bila gejala mudah lelah, sesak napas, dan kaki bengkak muncul, bisa segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter bisa membantu mendiagnosis kondisinya.
Jika memang terdiagnosis ada pembengkakan jantung, maka dokter akan memberikan pengobatan yang mengurangi keluhan dan menjaga kinerja jantung.
"Jadi seseorang dengan pembengkakan jantung masih bisa tetap aktif dan bekerja," kata Vito.
Pengobatan juga menurunkan risiko kondisi jantung yang memburuk karena pembengkakan. Selain itu mengurangi risiko henti jantung mendadak karena korslet jantung.
Apabila terjadi henti jantung mendadak karena pembengkakan, maka pasien bisa ditolong dengan melakukan CPR (cardiopulmonary resucitation atau pijat jantung) atau RJP (resusitasi jantung paru).
Penyebab lain
Sementara itu, pembengkakan jantung juga bisa terjadi karena miokarditis atau radang otot jantung.
Kondisi ini membuat jantung membengkak dalam waktu singkat. Penyebabnya adalah infeksi virus
"Covid-19 juga diketahui bisa menyebabkan miokarditis," ujar Vito.
Miokarditis memicu terjadinya emboli pulmonal atau sumbatan di pembuluh darah yang mengarah ke paru. Akibatnya jantung kanan membengkak.
Baca juga: Jangan Sepelekan Komplikasi Covid-19 pada Anak dan Remaja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.