KOMPAS.com - Orang yang memiliki sensitivitas atau kepekaan tinggi biasanya membutuhkan waktu ekstra untuk memproses banyak hal.
Jika ada sesuatu yang tidak beres, dia akan mengidentifikasi masalah tersebut untuk diperiksa lebih lanjut.
Pemindaian otak telah menunjukkan, orang yang sensitif akan lebih berempati terhadap orang lain. Sebab, lebih banyak aktivitas di area otak yang terlibat dengan respons emosional.
Psikolog Elaine Aron telah mempelajari sifat sensitivitas yang tinggi pada orang-orang sejak tahun 1991 dan menciptakan frasa "Highly Sensitive Person" (HSP) atau orang yang sangat sensitif.
Menurut dia, sekitar 20 persen HSP bisa menjadi sebuah keuntungan atau kutukan. Apalagi, HSP cenderung dapat merasakan emosi positif dan negatif yang lebih kuat daripada non-HSP.
Kepekaan ini juga dianggap berkaitan dengan tingkat kreativitas yang lebih tinggi, hubungan pribadi yang lebih kaya, dan penghargaan yang lebih besar terhadap keindahan.
Baca juga: Bedakan Sifat Pemalu dengan Gangguan Kecemasan Sosial
Nah, untuk itu, mari kita lihat bagaimana kualitas orang yang sangat sensitif, sehingga kita mampu mengenali sifat maupun bakatnya yang dibutuhkan di tempat kerja.
1. Memproses secara mendalam
Orang yang sangat sensitif memiliki insula yang lebih aktif. Insula merupakan bagian otak yang membantu meningkatkan persepsi dan kesadaran diri.
HSP juga sering merefleksikan diri sebelum terlibat pada suatu hal. Oleh karena itu, dia selalu mengambil banyak informasi di sekitar dan memikirkannya secara mendalam.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.