Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2020, 08:43 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memilih kosmetik yang diaplikasikan secara langsung ke kulit memang harus ekstra hati-hati dengan memperhatikan kandungannyq.

Faktanya, beberapa kosmetik, terutama yang berupa bubuk ternyata dapat menyebabkan kanker, penyakit paru-paru, serta masalah kesehatan lainnya.

Dalam studi yang diterbitkan di Environmental Health Insights, para peneliti menemukan satu dari tujuh kosmetik yakni bedak memiliki kandungan asbes, yang merupakan bahan mineral berbahaya.

Para peneliti dari sebuah organisasi nirlaba Environmental Working Group (EWG) juga menganalisis sampel dari 21 produk kosmetik di antaranya eye shadow, bedak wajah dan tubuh,  serta peralatan rias untuk anak.

Mereka menemukan, bahwa tiga dari 21 sampel -dua palet eye shadow dan peralatan rias untuk anak mengandung asbes.

Meskipun ukuran sampel relatif kecil, temuan ini sejalan dengan penelitian kosmetik lain yang dilakukan oleh Food and Drug Administration (FDA).

"Kosmetik tersebut dapat memiliki konsekuensi besar bagi kesehatan masyarakat karena tidak ada tingkat paparan asbes yang aman," kata wakil presiden ilmu hidup sehat untuk EWG, Nneka Leiba.

"Saya pikir orang harus cukup prihatin. Satu dari tujuh bukanlah angka kecil. Bahkan, saya menggunakan lebih dari tujuh produk perawatan pribadi," sambung dia.

Kosmetik berbahan dasar bubuk dapat memberikan jalur paparan asbes di paru-paru saat bedak menyebar di udara.

Sehingga, ketika kita memakai bedak wajah, kemungkinan akan ada banyak partikel yang dapat terhirup dan bisa langsung masuk ke paru-paru.

Baca juga: Chanel, Revlon dan LOreal Tak Lagi Pakai Talek dalam Kosmetiknya

Lebih parahnya lagi, salah satu produk yang ditemukan mengandung asbes juga dipasarkan kepada anak-anak dan sangat berisiko terhadap penyakit paru-paru maupun organ lain yang masih berkembang.

Asbes dan risiko kesehatan yang serius

Penelitian ekstensif mengaitkan paparan asbes pada jaringan parut paru-paru dan penebalan jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mineral tersebut juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi dari berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru dan jenis tumor langka yang dikenal sebagai mesothelioma.

Mesothelioma diketahui dapat memengaruhi paru-paru, jantung, dan organ lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com