Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Melisha Sidabutar, Waspadai 10 Penyebab Pembengkakan Jantung

Kompas.com - 10/12/2020, 12:24 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

10. Penyakit langka yang memengaruhi jantung
Memiliki penyakit langka yang dapat memengaruhi jantung seperti amiloidosis dapat menyebabkan pembengkakan jantung.

Amiloidosis adalah kondisi di mana protein abnormal beredar di dalam darah dan dapat tersimpan di dalam jantung, yang pada akhirnya dapat mengganggu fungsi jantung dan menyebabkannya membesar.

Baca juga: 7 Gejala Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi pembengkakan jantung

1. Gagal jantung
Ventrikel kiri yang membesar adalah salah satu jenis pembengkakan jantung yang paling serius dan meningkatkan irisko gagal jantung.

Pada gagal jantung, otot akan melemah dan ventrikel meregang hingga jantung tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

2. Gumpalan darah
Mengalami pembengkakan jantung dapat membuat seseorang lebih rentan membentuk gumpalan darah di lapisan jantung.

Gumpalan tersebut bisa masuk ke aliran darah dan dapat menghalangi aliran darah ke organ vital, bahkan mebyebabkan serangan jantung atau stroke.

Gumpalan yang berkembang di sisi kanan jantung dapat menyebar ke paru-paru dan menjadi suatu kondisi berbahaya yang disebut emboli paru.

3. Murmur jantung
Bagi seseorang yang jantungnya membesar, dua dari empat katup jantung, yakni katup mitral dan trikuspid, mungkin tidak menutup dengan benar karena membesar, yang pada akhirnya menyebabkan aliran balik.

Aliran ini menciptakan suara yang disebut murmur jantung.

Meski tidak selalu berbahaya, namun murmur jantung tetap perlu dipantau oleh dokter.

4. Henti jantung mendadak
Terkadang jantung yang membesar dapat menyebabkan gangguan pada detak jantung.

Irama jantung yang terlalu lambat untuk memindahkan darah atau terlalu cepat untuk memungkinkan jantung berdetak dengan baik dapat menyebabkan seeseorang pingsan atau dalam beberapa kasus mengalami henti jantung atau kematian mendadak.

Baca juga: Waspadai, 8 Gejala Jelang Serangan Jantung yang Kerap Diabaikan

Pencegahan pembengkakan jantung
Jika memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang dapat menyebabkan jantung membengkak, seperti kardiomiopati, segera beritahukan ke dokter.

Jika kardiomiopati atau kondisi jantung lainnya dapat didiagnosis lebih awal, pengobatan dapat mencegah kondisi tersebut memburuk.

Usahakan mengontrol faktor risiko yang menyebabkan penyakit arteri koroner, seperti merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga diabetes, untuk mengurangi risiko pembengkakan jantung dan gagal jantung dengan mengurangi risiko serangan jantung.

Risiko terkena gagal jantung juga dapat diminimalisasi dengan mengonsumsi makanan sehat dan tidak minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Selain itu, mengontrol tekanan darah tinggi dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga dan mungkin juga dengan obat-obatan tertentu dapat mencegah orang yang mengalami pembengkakan jantung mengembangkan kondisinya menjadi gagal jantung.

Baca juga: Mengapa Hipertensi Bisa Sebabkan Stroke dan Penyakit Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com