Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2020, 12:50 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

Tetapi bagi penderita kanker, obat kemoterapi merupakan satu-satunya cara agar mereka mempunyai kesempatan untuk tetap hidup.

Lalu, obat penghilang rasa sakit atau painkiller, bisa memicu pendarahan di area perut dan usus, susah bernapas, hingga kerusakan ginjal.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa masing-masing obat punya efek samping, namun manfaatnya jauh lebih besar.

"Aman bukanlah hal yang mutlak, aman adalah dalam konteks penggunaan," ucap Evans kepada BBC.

Bagaimana dengan vaksin?

Jika obat diberikan kepada seseorang yang sakit agar mereka bisa sembuh, maka vaksin ditujukan bagi orang dalam kondisi sehat agar memiliki "penangkal".

Karena itu, badan regulasi lebih ketat menilai kelayakan dan keamanan vaksin yang dibuat suatu perusahaan.

Perusahaan pembuat vaksin wajib menyertakan data dari studi laboratorium, studi terhadap hewan, dan uji coba keamanan tahap pertama.

Lalu, uji dosis tahap kedua, dan uji coba berskala besar, sebelum menentukan apakah vaksin berhasil atau tidak.

"Jumlah data itu setidaknya terdiri dari 10.000 halaman," sebut Evans.

Dalam kasus vaksin Pfizer, terdapat efek samping yang umum seperti nyeri akibat suntikan, sakit kepala, menggigil, dan nyeri otot.

Efek samping ini bisa terjadi pada lebih dari 1:10 orang.

Namun Dr Penny Ward dari King's College London dan Faculty of Pharmaceutical Medicine mengingatkan, MHRA pasti berusaha membuat keputusan yang benar untuk memastikan keamanan vaksin.

"MHRA sangat berpengalaman, kita akan yakin jika badan regulasi mengatakan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya," kata dia.

Baca juga: Tips Kurangi Nyeri Setelah Suntik Vaksin pada Anak

Berdasarkan sebuah data, sekitar 20.000 orang diberi vaksin Pfizer, 15.000 orang mendapat vaksin Moderna dan 10.000 diberi vaksin yang dikembangkan Oxford dan AstraZeneca.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com