Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/12/2020, 16:08 WIB

KOMPAS.com - Ada berita buruk bagi pria yang pernah terinfeksi Covid-19. Sebab, salah satu efek samping jangka panjang dari virus ini adalah disfungsi ereksi.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Dena Grayson, MD, Ph.D., pendiri MedExpert Consulting, memperkirakan masalah disfungsi ereksi berpotensi menjadi masalah bagi pria di masa mendatang.

"Kami sekarang tahu bahwa orang dapat mengalami efek kesehatan jangka panjang dari virus ini, komplikasi neurologis."

"Dan juga -sekarang terungkap, ada beberapa kekhawatiran nyata di sini bahwa pria dapat memiliki masalah jangka panjang disfungsi ereksi. Sebab, virus ini memicu masalah pada pembuluh darah," kata Grayson.

Baca juga: Penis Bengkok Saat Ereksi, Apakah Normal?

“Jadi ini adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan. Bukan saja berarti virus ini dapat membunuh, tapi juga berpotensi menyebabkan dampak jangka panjang, seumur hidup," kata dia.

Tentu, siapa yang tak tahu jika Covid-19 dapat menyebabkan masalah paru-paru, kegagalan organ, kematian, dan sejumlah masalah lainnya.

Namun tampaknya hal-hal semacam itu mungkin tidak cukup untuk meyakinkan orang yang masih menolak untuk melakukan protokol tindakan pencegahan yang tepat.

Misalnya, lalai menjaga jarak sosial, atau enggan mengenakan masker, sambil terus menyebut virus bukanlah masalah besar.

Lantas, bagaimana jika benar Covid-19 dapat memengaruhi masalah disfungsi ereksi?  Akankah penemuan ini melunakkan pendirian mereka yang selama ini tak peduli?

Pertanyaan lanjutannya adalah, adakah bukti kuat di balik perkataan Grayson?

Memang, menjadi tantangan berat untuk membuktikan berapa banyak penderita Covid-19 yang mungkin menghadapi masalah disfungsi ereksi jangka panjang.

Lagipula, pandemi baru berlangsung kurang dari setahun.

Namun demikian, sebuah artikel ulasan yang diterbitkan pada Juli lalu di Journal of Endocrinological Investigation sempat mengulas tentang isu ini.

Disebutkan, disfungsi ereksi pada mereka yang pernah terjangkit Covid-19 mungkin terjadi.

Baca juga: 7 Cara Istri Bisa Membantu Suami yang Alami Disfungsi Ereksi

Perlu diingat, apa yang membantu penis ereksi? Ya, darah yang mengaliri pembuluhnya di dalam organ vital. 

Nah, pada bagian ini Covid-19 dapat memengaruhi aliran darah, termasuk ke organ vital tersebut.

Proses ereksi

Untuk memahami prediksi tersebut, ada baiknya kita memahami soal bagaimana ereksi bisa terjadi.

Bayangkan, ketika kita melihat sesuatu yang membuat berselera, katakanlah sekotak donat, otak yang mengirimkan sinyal untuk "bernafsu" memakannya.

Demikian pula dengan gairah seks, otak akan mengirimkan sinyal melalui saraf ke pembuluh darah ke penis, hingga berkontraksi dan menjadi lebih kencang.

Selanjutnya, darah secara khusus tertahan di corpora cavernosa penis. Corpora cavernosa adalah bentuk jamak untuk corpus cavernosum.

Itu adalah silinder spons di dalam batang penis yang mengeras ketika darah mengalir.

Itulah mengapa disfungsi ereksi dapat terjadi ketika ada kondisi yang memengaruhi pembuluh darah, aliran darah, atau keduanya, misalnya penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Baca juga: 3 Langkah Mengatasi Disfungsi Ereksi Tanpa Obat Kuat

Nah, pada bagian ini memang ada bukti yang menunjukkan virus corona memengaruhi lapisan dalam pembuluh darah, yang mungkin berdampak pada ereksi.

Kendati demikian -tentu saja, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah Covid-19 memang dapat menyebabkan disfungsi ereksi jangka panjang.

Namun jika benar, ini adalah pengingat bahwa kematian bukanlah satu-satunya hal yang perlu dikhawatirkan terkait Covid-19.

Pandemi virus Corona adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang perlu ditanggapi dengan serius.

Sebab, Covid-19 masih dapat mengakibatkan berbagai efek kesehatan yang serius bagi mereka yang selamat dari infeksi ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke