KOMPAS.com - Diet golongan darah mulai dikenal sejak awal dekade 90-an. Dalam pola ini disebut, pilihan makan untuk program diet seseorang bergantung pada golongan darahnya
Salah satu pencetus diet golongan darah tersebut adalah pegiat naturopati Peter D'Adamo. Dia yang meyakini golongan darah memengaruhi sistem pencernaan seseorang.
Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkap golongan darah tidak membuat perbedaan dalam hal penurunan berat badan, metabolisme, dan kadar kolesterol pada tubuh.
Baca juga: Benarkah Diet Berdasarkan Golongan Darah Terbukti Efektif?
Hasil penelitian tersebut diterbitkan ke dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics pada 4 Desember lalu.
Dalam riset ini para peneliti Physicians Committee for Responsible Medicine and Yale School of Medicine meneliti 244 orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan.
Setengah peserta diberi diet vegan selama 16 minggu. Dari sana ditemukan pola makan vegan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan metabolisme.
Hasil tersebut pun diterbitkan bulan lalu di JAMA Network Open.
Kemudian, para peneliti melakukan analisis terpisah pada hasil uji coba tersebut untuk melihat apakah ada hasil berbeda berdasar golongan darah responden.
Ternyata, efek kesehatan dari pola makan nabati terbilang konsisten, terlepas dari golongan darah yang dimiliki para responden.
"Studi kami menunjukkan semua golongan darah mendapat manfaat sama dari pola diet vegan berdasarkan konsumsi buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.