Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Tahu, Ini 8 Hal yang Menurunkan Jumlah Sperma

Kompas.com - 10/12/2020, 21:35 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Seperti yang terjadi pada alkohol, sel lemak dapat mengubah testosteron menjadi estradiol, salah satu bentuk hormon estrogen.

Kadar estrogen yang terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas sperma di dalam air mani.

Sementara itu, pria yang banyak mengonsumsi daging olahan setiap harinya juga cenderung memiliki jumlah sperma lebih rendah daripada mereka yang memakannya lebih sedikit, meskipun menurut Clark alasan pastinya tidak diketahui.

7. Stres berlebih
Menurut Clark, stres memberikan dampak buruk terhadap segala hal sehingga tak heran jika kondisi stres juga bisa sangat mengganggu sperma Anda.

Ketika hormon stres kortisol membanjiri tubuh, Anda akan mengalami penurunan perasaan sejahtera dan tekanan darah akan meningkat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hormon glukokortikoid, yang dilepaskan sebagai respons terhadap stres berkepanjangan, mungkin menjadi penyebab meningkatnya kadar testosteron dan kualitas air mani seseorang.

Baca juga: Mungkinkah Jumlah Sperma Ditingkatkan Lewat Makanan?

8. Jarang berhubungan seks
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Society of Human Reproduction and Embryology menunjukkan, pria yang ejakulasi setiap hari selama tujuh hari memiliki kualitas sperma yang lebih tinggi pada akhir minggu dibandingkan pria yang tidak ejakulasi.

Laju fragmentasi DNA sperma akan turun dari 34 persen menjadi 26 persen, yang artinya sperma tetap utuh dan lebih mungkin untuk membuahi sel telur.

Sering berhubungan seks berarti lebih banyak ejakulasi.

Semakin sedikit waktu yang dihabiskan sperma di dalam testis, semakin kecil pula kemungkinannya untuk rusak seiring berjalannya waktu.

Menurut Fertility Authority, puasa seks dalam waktu lama atau pendek dapat menyebabkan jumlah sperma lebih rendah atau penurunan motilitas sperma.

Tetapi sampel yang diproduksi setelah dua hari puasa seks biasanya memiliki jumlah motilitas sperma yang tertinggi, jika dibandingkan dengan sampel yang diproduksi setelah puasa seks lebih pendek atau lebih lama.

Clark setuju dengan temuan itu.

"Saat kami meminta sampel air mani kepada pasien, kami meminta mereka untuk tidak ejakulasi selama tiga hari sebelumnya untuk meningkatkan kualitas sampel," ujarnya.

Sperma yang lebih tua akan mulai mati jika ejakulasi sangat sporadis atau tidak terlalu sering terjadi.

Semakin lama Anda tidak berhubungan seks, semakin sedikit sperma Anda yang aktif.

Baca juga: Hubungan Seks Seminggu Sekali Bikin Panjang Umur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com