Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Cara Mengenali Nyeri Dada karena Penyakit Jantung

Kompas.com - 11/12/2020, 10:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Nyeri dada bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari nyeri dada menusuk tajam hingga nyeri dada tumpul yang terasa menekan atau bisa pula berupa sensasi terbakar di dada.

Menurut Mayo Clinic, dalam beberapa kasus tertentu, rasa sakit dapat menjalar ke leher, rahang, kemudian ke punggung atau ke bawah salah satu atau kedua lengan.

Ada berbagai permasalahan berbeda yang bisa menyebabkan nyeri dada, namun penyebab paling mengancam jiwa melibatkan jantung atau paru-paru.

Nyeri dada dapat menyebabkan banyak sensasi berbeda tergantung pada pemicu gejalanya.

Sering kali penyebabnya tidak ada hubungannya dengan jantung, meskipun tidak ada cara pasti dan mudah untuk mengenalinya selain bertemu dengan dokter.

Namun secara umum, ketidaknyamanan di dada yang berkaitan dengan penyakit jantung atau masalah jantung lainnya bisa dideskripsikan atau diasosiasikan dengan satu atau lebih gejala berikut:

  • Sensasi tertekan, sesak atau sensasi terbakar di dada.
  • Rasa sakit yang menusuk atau membakar yang menjalar ke punggung, leher, rahang, bahu, dan satu atau kedua lengan.
  • Nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa menit dan menjadi lebih buruk ketika melakukan aktivitas, rasa sakit yang hilang dan datang kembali, atau rasa sakit dengan inteensitas yang bervariasi.
  • Sesak napas.
  • Keringat dingin.
  • Pusing atau lemas, dan
  • Mual atau muntah.

Baca juga: Waspadai, 8 Gejala Jelang Serangan Jantung yang Kerap Diabaikan

Memang sulit membedakan nyeri dada terkait penyakit jantung dengan jenis nyeri dada lainnya. Namun, nyeri dada yang cenderung tidak berkaitan dengan penyakit jantung sering dikaitkan dengan sensasi berikut:

  • Sensasi asam atau sensasi makanan kembali masuk ke mulut.
  • Kesulitan menelan.
  • Nyeri yang menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika seseoran mengubah posisi tubuh.
  • Nyeri yang bertambah ketika menarik napas dalam atau batuk.
  • Nyeri saat menekan dada, dan
  • Nyeri yang muncul terus-menerus selama berjam-jam.

Untuk diketahui, gejala klasik heartburn atau sensasi terbakar di belakang tulang dada dapat disebabkan oleh masalah dengan jantung atau perut.

Beberapa penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan jantung antara lain:

  1. Serangan jantung: terjadi akibat aliran darah ke otot jantung yang tersumbat, sering kali karena gumpalan darah.
  2. Angina: istilah nyeri dada yang disebabkan oleh aliran darah yang buruk ke jantung. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh penumpukan plak tebal di dinding bagian dalam arteri yang membawa darah ke jantung. Plak ini kemudian mempersempit arteri dan membatasi pasokan darah jantung, terutama terjadi selama aktivitas berlangsung.
  3. Diseksi aorta: kondisi yang mengancam jiwa ini melibatkan arteri utama yang mengarah dari jantung, yakni aorta. Jika lapisan dalam pembuluh darah ini terpisah, darah dipaksa untuk berada di antara lapisan tersebut dan dapat menyebabkan aorta pecah.
  4. Perikarditis: peradangan pada kantung yang mengelilingi jantung. Biasanya dapat menyebabkan nyeri tajam yang semakin parah ketika seseorang menarik napass atau berbaring.

Baca juga: Belajar dari Melisha Sidabutar, Waspadai 10 Penyebab Pembengkakan Jantung

Kapan harus ke dokter?
Menurut Harvard Health Publishing Harvard Medical School, tidak seperti sakit pada lutut atau punggung bawah yang kaku, nyeri dada bukanlah sesautu yang bisa diabaikan hingga besok. Nyeri dada juga bukan sesuatu yang bisa didiagnosis di rumah.

Untuk itu, jangan mencoba mendiagnosa seperti dokter dan segeralah mencari bantuan medis ketika merasakan gejala nyeri atau tidak nyaman di dada, punggung atas, lengan kiri atau rahang, atau jika tiba-tiba pingsan atau mengeluarkan keringat dingin, mual atau muntah.

Bagaimana jika sudah bertemu dokter namun ternyata bukan gejala serangan jantung atau penyakit jantung lainnya?

Tidak masalah sebab Anda akan dievaluasi oleh dokter dan dokter akan mencari penyebab sebenarnya.

Dokter tidak akan marah karena tindakan yang Anda lakukan, malah sebaliknya mungkin akan memberi selamat karena Anda telah mengambil tindakan segera untuk mencari tahu penyebab di balik nyeri dada yang Anda rasakan.

Jika penyebabnya adalah gangguan pencernaan, serangan panik atau kondisi lain yang mungkin berulang, dokter juga dapat membantu Anda menafsirkan apa yang coba dikatakan oleh tubuh Anda.

Baca juga: Terdengar Sepele, 5 Kebiasaan Kecil Ini Bantu Mencegah Penyakit Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com