“Mengingat penelitian sebelumnya tentang risiko bersama dari kelebihan berat badan antara pemilik anjing dan hewannya, kami percaya kebiasaan makan yang sama, dan aktivitas fisik amat berpengaruh," kata dia.
Sementara, ketika tidak ditemukan risiko bersama antara kucing dan pemiliknya juga dapat menunjukkan aktivitas fisik sebagai faktor yang penting.
“Kucing biasanya lebih memilih kebebasan dari pemiliknya dalam hal pergerakannya,” kata Kennedy.
Baca juga: Pahami, Pemeriksaan Tepat untuk Deteksi Diabetes
Paparan lingkungan bersama terhadap hal-hal seperti polutan atau bahan kimia antara anjing dan pemiliknya bisa menjadi cara lain yang layak untuk ditelusuri.
"Tapi, karena ini adalah studi observasional, kami tidak dapat memastikan penyebab asosiasi tersebut," sebut Kennedy.
Kendati demikian, lanjut Kennedy, diagnosis diabetes pada setiap anggota rumah tangga - termasuk anjing peliharaan - dapat menandakan kebutuhan untuk mengevaluasi perilaku kesehatan seluruh keluarga.
"Jadi, setidaknya diabetes pada anjing bisa menjadi penanda sesuatu yang penting sedang terjadi di tengah keluarga," kata Kennedy.
“Kami memahami, biasanya ada ikatan emosional yang kuat antara pemilik anjing dan anjingnya. Mungkin ikatan itu pula yang meluas pada perilaku dan risiko kesehatan lainnya," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.