Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Kena Diabetes, Pemiliknya Pun Mungkin "Tertular", kok Bisa?

Kompas.com - 11/12/2020, 12:09 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Sebuah kesimpulan dari penelitian terdahulu mengisyaratkan, pemilik yang kelebihan berat badan cenderung memiliki hewan peliharaan yang lebih gemuk juga.

Mungkin, hal ini terjadi karen perilaku kesehatan yang sama, antara si majikan dan peliharaannya.

Misalnya, pola makan berlebihan atau tidak berolahraga secara teratur. Hal itu pun berlaku pada anjing peliharaan.

Baca juga: 4 Alasan yang Bikin Anjing Menjilat Secara Berlebihan

Namun belakangan, sebuah riset observatif terbaru menemukan kesimpulan unik, yang menyebut risiko diabetes, antara anjing dan pemiliknya pun sama.

Namun demikian, kesimpulan tersebut hanya berlaku pada anjing, dan tidak pada hewan peliharaan lain, seperti kucing dan yang lainnya.

Dalam riset itu terlihat, orang yang memiliki anjing dengan diabetes tipe 2 memiliki peluang 38 persen lebih berisiko mengalami penyakit yang sama.

Dalam penelitian ini, Beatrice Kennedy dari Universitas Uppsala di Swedia, dan rekannya menggunakan data asuransi dari perusahaan asuransi hewan peliharaan terbesar di Swedia.

Para peneliti menggunakan 10 digit nomor identifikasi nasional dari pemilik untuk mendapatkan kesehatan anonim.

Baca juga: Anjing Suka Menjulurkan Lidah ke Wajah Tuannya, Kenapa?

Dari sana didapatkan data 208.980 pemilik dan anjingnya, serta 123.566 pemilik dan kucingnya.

Ternyata data menunjukkan, seekor anjing dengan diabetes bisa dikaitkan dengan 38 persen peningkatan risiko diabetes tipe 2 pada pemiliknya, dibandingkan dengan memelihara anjing yang sehat.

Memang, latar belakang keadaan pribadi dan sosial ekonomi pemilik anjing tak bisa dilihat dari penelitian ini.

Namun, setidaknya dapat diperoleh komparasi bahwa hal tersebut tidak terjadi pada mereka yang memelihara kucing.

Baca juga: Pasien Diabetes Tetap Boleh Makan Nasi Putih, asalkan...

Seperti diberitakan laman the Guardian, hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di dalam British Medical Journal.

Disebutkan,seperti pada manusia, pola makan dan obesitas dapat memengaruhi risiko diabetes tipe 2 pada kedua jenis hewan tersebut.

Seperti halnya pada manusia, prevalensi diabetes pada anjing dan kucing pun tampaknya terus meningkat.

“Mengingat penelitian sebelumnya tentang risiko bersama dari kelebihan berat badan antara pemilik anjing dan hewannya, kami percaya kebiasaan makan yang sama, dan aktivitas fisik amat berpengaruh," kata dia.

Sementara, ketika tidak ditemukan risiko bersama antara kucing dan pemiliknya juga dapat menunjukkan aktivitas fisik sebagai faktor yang penting.

Kucing biasanya lebih memilih kebebasan dari pemiliknya dalam hal pergerakannya,” kata Kennedy.

Baca juga: Pahami, Pemeriksaan Tepat untuk Deteksi Diabetes

Paparan lingkungan bersama terhadap hal-hal seperti polutan atau bahan kimia antara anjing dan pemiliknya bisa menjadi cara lain yang layak untuk ditelusuri.

"Tapi, karena ini adalah studi observasional, kami tidak dapat memastikan penyebab asosiasi tersebut," sebut Kennedy.

Kendati demikian, lanjut Kennedy, diagnosis diabetes pada setiap anggota rumah tangga - termasuk anjing peliharaan - dapat menandakan kebutuhan untuk mengevaluasi perilaku kesehatan seluruh keluarga.

"Jadi, setidaknya diabetes pada anjing bisa menjadi penanda sesuatu yang penting sedang terjadi di tengah keluarga," kata Kennedy.

“Kami memahami, biasanya ada ikatan emosional yang kuat antara pemilik anjing dan anjingnya. Mungkin ikatan itu pula yang meluas pada perilaku dan risiko kesehatan lainnya," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com