Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2020, 16:48 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem kekebalan tubuh menjadi hal yang penting di masa pandemi ini. Menjaga pola makan dan rajin berolahraga merupakan upaya yang bisa ditempuh untuk membangun sistem kekebalan.

Namun, rupanya perasaan yang kita alami juga bisa memengaruhi sistem kekebalan.

Stres --misalnya, bisa mengacaukan sistem kekebalan sehingga tubuh rentan terpapar penyakit. Sebaliknya, perasaan bahagia akan memperkuat kondisi tubuh.

Satu studi pada tahun 2003 membuktikan bagaimana perasaan seseorang berdampak pada daya tahan tubuh.

Mengutip Healthline, dalam studi tersebut peneliti dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, AS memberikan virus flu kepada 300 peserta studi.

Peserta studi yang merasa tidak bahagia berpeluang terserang flu tiga kali lipat lebih besar daripada mereka yang bahagia.

Manfaat kebahagiaan untuk sistem kekebalan juga dibenarkan Julienne Bower, PhD, profesor psikologi dan psikiatri dan peneliti di Cousins Center for Psychoneuroimmunology di UCLA.

Baca juga: 6 Tips Dongkrak Kekebalan Tubuh di Tengah Musim Flu

"Terkadang lebih mudah meningkatkan kebahagiaan orang daripada mengurangi stres," kata Bower.

Karena itu, langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan eudaemonik (termasuk memiliki ikatan sosial dan tujuan hidup) dapat membantu menjaga daya tahan tubuh selama pandemi.

Dari dua studi yang diterbitkan di tahun 2019, Bower dan rekannya sesama peneliti menemukan hasil menarik.

Latihan kesadaran (mindfulness) selama enam minggu membawa perubahan sistem kekebalan yang positif pada penderita kanker payudara berusia muda, termasuk penurunan gen terkait peradangan.

Para penyintas kanker juga menunjukkan peningkatan kesejahteraan mentalnya.

Baca juga: 4 Cara Membuat Anak Tetap Bahagia Selama di Rumah

Para ilmuwan berhipotesis manfaat ini terkait dengan aktivitas sistem saraf simpatik yang bertanggung jawab atas respon fight or flight (lawan atau lari) ketika kita sedang merasa terancam akibat stres.

Jika kita ingin rasa bahagia membawa dampak baik bagi sistem kekebalan, awali dengan kegiatan positif, seperti menanyakan kabar dan mengirim pesan positif ke seseorang.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2017 di jurnal Psychoneuroendocrinology menemukan, orang yang melakukan kebaikan selama empat minggu menunjukkan peningkatan ekspresi gen terkait fungsi respon kekebalan.

Tentu, kita tidak boleh mengabaikan langkah-langkah hidup sehat lainnya untuk menjaga sistem kekebalan berfungsi dengan baik. Langkah itu mencakup tidur cukup, berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi.

Baca juga: 8 Tanda Melemahnya Kekebalan Tubuh yang Tak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com