Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2020, 16:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak mitos yang menyebutkan jika ibu hamil tidak boleh melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Namun, hal tersebut tidaklah benar.

Ibu hamil justru dianjurkan agar tetap berolahraga untuk meningkatkan stamina ketika hendak menjalani persalinan nantinya.

Salah satu olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil adalah latihan kekuatan otot. Latihan ini memiliki manfaat yang besar pada ibu hamil.

Baca juga: Bahaya Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

"Semakin besar perut ibu hamil, maka akan semakin sulit menahan kencing karena otot dasar panggul atau pelvis yang mulai mengendur."

Demikian dikatakan Founder FitNest and Woman Fitness Specialist, Marcellina Leonora dalam seminar online melalui aplikasi Zoom, Sabtu (12/12/2020).

"Dengan melakukan latihan kekuatan otot seperti senam kegel itu dapat kembali mengatur fungsi kandung kemih dan memperkuat otot dasar panggul."

Demikian penjelasan Ketua Umum Asiosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) ini. 

Selain itu, kebanyakan, ibu hamil yang perutnya sudah membesar, perlu terus melatih pernapasan perut (diapraghm breathing) yang akan sangat membantu saat proses persalinan nanti. 

Baca juga: 8 Pekerjaan Rumah yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil

Maka dari itu, latihan kekuatan otot diperlukan ibu hamil untuk menjaga kualitas pernapasan tetap dari diagframa.

Leony -demikian dia biasa disapa, menambahkan, ada beberapa latihan otot yang tidak boleh dikukan ibu hamil yakni plank, push up, sit up, crunches, dan latihan beban lainnya yang terlalu berat.

"Paling kalau untuk ibu hamil ya kegel dan yoga. Side plank dan reverse plank masih bisa dilakukan kalau perutnya masih belum terlalu besar," ujar dia.

Kemudian, ibu hamil bisa melakukan latihan yang memperkuat otot-otot kaki. Sebab, kaki menjadi tumpuan bagi ibu hamil yang harus membawa beban tambahan.

"Intinya, latihan yang dilakukan tidak membuat ibu hamil out of breath. Jadi, gerakannya yang ringan-ringan saja, konsisten, dan tidak menaikkan heart rate," imbuh Leony.

Selama ibu hamil berolahraga perlu terus dilakukan "test talk". "Jadi, ibu hamil selalu diajak berbicara," kata dia.

Menurut Leony, "test talk" diperlukan untuk mengetahui apakah ibu hamil masih fokus dan intensitas latihannya tidak terlalu berat dan berlebihan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com