KOMPAS.com - Kabar tersedianya vaksin Covid-19 disambut baik oleh masyarakat dunia. Terutama mereka yang sudah rindu bepergian.
Mesin pencari perjalanan seperti Skyscanner melaporkan lonjakan lalu lintas yang sangat besar saat berita soal vaksin menyebar.
Hal ini menandakan banyak traveler atau pelancong yang mulai mencari informasi terkait perjalanan di masa mendatang.
Di sisi lain, industri penerbangan juga tengah dilanda keraguan apakah akan mewajibkan vaksinasi Covid-19 atau tidak kepada penumpangnya sebelum melakukan perjalanan.
Saat ini, negara seperti Inggris mulai membagikan vaksin Pfizer kepada pekerja medis garda terdepan dan orang tua.
Sebanyak 1,2 juta vaksin buatan Sinovac juga telah tiba di Indonesia dan siap diberikan ke tenaga kesehatan setelah uji klinis selesai.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah dan Vaksin yang Mulai Ditawarkan
Di Amerika Serikat, pemberian vaksin sedang menunggu persetujuan dari Food and Drugs Administration (FDA).
Mulai tersedianya vaksin menjadi perbincangan khusus di industri penerbangan. Terlebih Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memperingatkan, perjalanan meningkatkan peluang untuk tertular dan menyebarkan Covid-19.
Maskapai penerbangan pun mulai berpikir tentang vaksinasi sebagai syarat perjalanan. Salah satunya maskapai penerbangan asal Australia, Qantas.
Tak lama setelah berita tentang vaksin menyebar, pihak maskapai mengatakan kemungkinan penumpang akan dimintai bukti vaksinasi Covid-19 untuk mendapatkan izin melakukan penerbangan internasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.