Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Belum Berakhir, Waspadai Penularan Covid-19 di Ruang Tertutup

Kompas.com - 14/12/2020, 12:58 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber LA Times

KOMPAS.com - Sejak dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan dibukanya kembali restoran, masyarakat mulai berani makan di luar untuk mencari suasana baru. 

Kendati demikian, sebaiknya pilih tempat makan yang memiliki sirkulasi udara baik atau idealnya di ruangan terbuka (outdoor).

Temuan terbaru dari para peneliti di Korea Selatan mengungkap bukti adanya penularan droplet (tetesan liur) yang mengandung virus corona melalui udara di sebuah restoran tertutup dalam jarak cukup jauh.

Dr Lee Ju-hyung, MD, PhD di Department of Preventive Medicine, Jeonbuk National University Medical School, Jeonju, Korea adalah salah satu yang terlibat dalam studi tersebut.

Selama pandemi, Lee tidak mendatangi restoran. Namun dalam beberapa kesempatan, dia melakukan eksperimen dengan pergi makan di luar dan mengeluarkan alat anemometer kecil untuk memeriksa aliran udara.

Baca juga: Bisa Menyebar Lewat Udara, Bagaimana Cegah Virus Corona di Ruangan Tertutup?

Pengecekan itu sudah dilakukannya sejak bulan Juni, di mana dia dan rekannya melihat kembali kondisi di sebuah restoran di Jeonju, kota di bagian barat daya Korsel.

Salah satu pengunjung yang tertular merupakan siswa SMA. Ia terinfeksi Covid-19 usai terpapar virus selama lima menit pada jarak lebih dari enam meter dengan pembawa virus.

Hasil studi Lee dan ahli epidemiologi lain diterbitkan pekan lalu di Journal of Korean Medical Science.

Dari temuan itu, ada kekhawatiran penerapan jarak fisik enam kaki atau dua meter tidak menjamin keamanan seseorang dari paparan virus corona.

"Dalam wabah ini, jarak penyebaran droplet antara pembawa virus dan orang lain seharusnya lebih jauh dari dua meter," tulis peneliti.

Lebih dari 15 menit

KJ Seung, ahli penyakit menular dan chief of strategy and policy untuk Partners in Health di Boston, Massachusetts, AS memberi tanggapan terkait hal tersebut.

Baca juga: INFOGRAFIK: Beda Aerosol, Airborne dan Droplet

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Menurut dia, studi yang dilakukan Lee menjadi pengingat risiko penularan di dalam ruangan karena banyak negara sedang memasuki musim dingin sehingga jarang beraktivitas di luar ruangan.

Kontak dekat dengan jarak dua meter selama 15 menit di dalam ruangan berpotensi menularkan virus dari satu orang ke orang lain.

"Ada pemahaman keliru tentang ini di masyarakat. Mereka berpikir, jika saya tidak melakukan kontak dekat, saya akan aman dari virus," kata Seung.

Halaman:
Sumber LA Times
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com