Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2020, 13:09 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Pengobatan virus corona menggunakan plasma darah pasien yang telah pulih diyakini memberikan manfaat bagi pasien pengidap Covid-19 untuk bertahan hidup dan pulih.

Setidaknya, kisah inilah yang terjadi di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, ketika pasangan suami istri, Brian dan Dina Murphy menjalankan misi membantu pengidap Covid-19 untuk puluh.

Plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas membawa sel darah.

Tidak hanya sel darah, plasma darah juga berperan membawa berbagai nutrisi penting yang menunjang kesehatan tubuh.

Suami istri Brian dan Dina tercatat telah menyumbangkan plasma darah untuk 68 orang pengidap Covid-19, setelah keduanya terinfeksi pada Maret 2020.

"Saya sungguh merasa bahwa Tuhan benar-benar menyelamatkan saya dan menjadi orang yang selamat," kata Dina (60).

Baca juga: 4 RS Indonesia Mulai Uji Klinis Terapi Plasma Darah untuk Pasien Corona

"Lalu, saya merasa inilah yang Tuhan ingin saya lakukan untuk membantu orang lain," sambung dia.

Seperti banyak orang yang tertular Covid-19 ketika pandemi pertama kali dimulai, Brian dan Dina pun awalnya tidak memiliki jawaban yang memastikan bahwa mereka mengidap virus tersebut.

Brian (59), yang rentan terhadap infeksi sinus, mengaku mulai sakit pada awal Maret.

Namun, karena dia merasa tidak memiliki semua gejala Covid-19, maka dia didiagnosis mengalami sakit kepala biasa.

Sementara, gejala sesak napas yang dialami disebut sebagai dampak infeksi sinus.

"(Tapi) itu benar-benar menjadi infeksi sinus yang berbeda, karena saya sangat lelah sepanjang waktu, lesu," kata dia.

"Dan kemudian, empat hari berikutnya saya hanya benar-benar berada di tempat tidur, hanya turun dan keluar, dan tidak ingin melakukan apa pun - semuanya sangat berbeda," sebut dia.

Baca juga: Mengapa Plasma Darah untuk Terapi Covid-19 Perlu Uji Klinis? Ini Penjelasan Ahli

Sementara, pada Dina serangan Covid-19-nya pun dirasakan berbeda.

"Saya mulai demam," kata dia yang mengaku mulai memeriksakan diri ke dokter setelah sekitar lima hari mengalami gejala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com