Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stimulasi Lewat Sentuhan Merangsang Kecerdasan Bayi

Kompas.com - 14/12/2020, 15:15 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Selain faktor genetik, kecerdasan bayi juga dipengaruhi oleh nutrisi dan stimulasi dari orangtuanya. Pemberian stimulasi bisa berupa tindakan sederhana seperti sentuhan lembut.

Pemberian sentuhan yang dimulai sejak bayi dalam kandungan atau 1.000 hari pertama kehidupan terbukti berpengaruh besar bagi otak bayi.

“Pada bayi dalam kandungan sampai usia dua tahun terjadi pertumbuhan yang sangat pesat, di mana fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal ditetapkan,” kata dokter spesialis neurologi anak Herbowo Seotomenggolo, dalam talkshow virtual yang diadakan Nivea beberapa waktu lalu.

Sejak masa kehamilan, calon ibu disarankan untuk menyentuh perut bayi dan mengajaknya berkomunikasi. Lakukan berulang-ulang saat “bayi bangun”.

Setelah lahir, stimulasi sentuhan bisa dilakukan dengan melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), memeluk dan mengayun bayi, melakukan pijatan, hingga sentuhan antarkulit.

Baca juga: Cegah Masalah Tumbuh Kembang Bayi dengan Rutin Periksa ke Faskes

“Manfaat dari sentuhan ini akan membantu perkembangan amigdala, yaitu bagian otak yang mengatur emosi dan memori. Bayi yang rutin diberi sentuhan juga memiliki peningkatan kemampuan bicara,” papar Herbowo.

Dia menambahkan, prinsip stimulasi adalah dilakukan sejak dini (masa kehamilan) dan dengan jangka waktu lebih lama.

“Lakukan secara berulang. Program yang lebih intensif memberi hasil lebih besar,” katanya.

Meski begitu, Herbowo mengingatkan adanya perbedaan individu. Karenanya, jangan mudah membanding-bandingkan dengan anak lain.

“Walau hasilnya mungkin beda-beda, tetapi stimulasi tetap dapat menghasilkan kemajuan berbeda. Selain itu, menurut penelitian stimulasi oleh ibu lebih baik dibandingkan ayah dan bayi,” katanya.

Baca juga: Manfaat Pelukan untuk Kualitas Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com