Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2020, 10:39 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - "Kita tak dapat mengubah arah angin, tapi kita mampu mengatur layar perahu untuk arah tujuan kita."

Pepatah ini mungkin tepat untuk mengambarkan situasi saat ini. Tanpa dapat kita hindari pandemi Covid-19 memporakporandakan tatanan kehidupan manusia di dunia, termasuk di Yunani.

Dengan jumlah kasus positif, sebanyak 124.534 orang, dan jumlah korban meninggal sebanyak 3.625 orang, berdasarkan data per-tanggal 13 Desember 2020, Yunani kini memasuki second wave.

Baca juga: Produk Perhotelan Kreasi Bangsa Indonesia Unjuk Gigi di Athena

Kondisi ini juga telah memaksa Yunani menerapkan kebijakan lockdown untuk kedua kalinya sejak 7 November 2020 lalu.

Sebelumnya, pada bulan Maret 2020 lockdown sudah diberlakukan, dan telah mempengaruhi sendi-sendi kehidupan di Yunani.

Keadaan ini juga tentunya turut memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia di seluruh negara, termasuk Yunani.

Dengan berbagai pembatasan, kegiatan yang melibatkan masyarakat Indonesia dalam jumlah banyak terpaksa dibatasi.

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan berkumpul sesama masyarakat Indonesia, seperti Pesta Rakyat, kegiatan Silaturahmi WNI, Upacara Peringatan HUT RI merupakan sesuatu yang dinanti-nantikan.

Namun, kebijakan pembatasan di Yunani, tidak menjadikan masyarakat Indonesia hanya diam terpaku menerima keadaaan.

Baca juga: Ketika 16 WNI di Athena Berlatih Jadi Barista Andal...

Mereka terus mencari alternatif kegiatan pengganti, di mana masyarakat dapat tetap bertatap muka, meski secara virtual.

Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Indonesia, KBRI Athena turut memfasilitasi wadah untuk kegiatan masyarakat, dengan lebih menyasar peningkatan kapasitas diri para WNI.

Salah satunya adalah pembelajaran kelas bahasa Yunani, dengan pengajar adalah alumni Darmasiswa asal Yunani angkatan 2015, Thanasis Soultatis.

KBRI Athena dalam siaran pers yang diterima Kompas.com menyebut, kegiatan ini dilakukan dengan harapan masyarakat Indonesia akan lebih mudah beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari.

Khususnya bagi mereka yang bekerja, dan harus selalu berinteraksi dengan warga setempat.

Kegiatan yang berlangsung sejak 24 Oktober 2020 tersebut, baru ditutup pada 13 Desember 2020 lalu, diikuti dengan antusias oleh masyarakat Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com