1. Euforia makanan
Tubuh terprogram secara otomatis untuk menyukai makanan cepat saji. Saat mengonsumsi makanan yang kita sukai, kita merangsang pusat perasaan senang di otak, memicu keinginan untuk makan lebih banyak.
"Gula membuat kita ingin makan lebih banyak gula. Lemak membuat kita ingin lebih banyak lemak," kata Czerwony.
"Otak mencari keadaan euforia makanan yang menyenangkan."
2. Kurang tidur
Studi menunjukkan kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan rasa lapar, termasuk ngemil dan mengidam makanan manis.
Kurang tidur menyebabkan pergeseran beberapa hormon, seperti:
Baca juga: Pahami, Bagaimana Kurang Tidur Rusak Usaha Penurunan Berat Badan
3. Kebiasaan
"Jika makan junk food adalah kebiasaan normal, akan sulit memutus siklus itu," ucap Czerwony.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.