Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenai Bahayanya, Cegah Keinginan Konsumsi Junk Food Berlebihan

Kompas.com - 15/12/2020, 18:17 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Food craving atau keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu biasanya terjadi karena beberapa faktor.

Kebiasaan ngemil, baik saat menonton televisi atau menikmati secangkir kopi di pagi hari adalah salah satu penyebab food craving.

Kecemasan dan stres karena situasi yang tidak pasti di saat pandemi, juga bisa membuat kita mengalami food craving.

Masalahnya, di saat stres, banyak yang mencari pelarian dengan mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food.

Padahal kita tahu, junk food tidak baik untuk kesehatan kita, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.

"Ketika stres, junk food biasanya memuaskan hati karena kita cenderung mencari makanan dengan kandungan gula dan lemak untuk membuat kita merasa lebih baik."

Begitu disebutkan Beth Czerwony, RD, ahli diet terdaftar, mengutip Cleveland Clinic.

Baca juga: Sering Makan Junk Food, Waspadai 13 Penyakit Berikut

Untuk menghindari dampak buruknya, ia memberikan beberapa cara mengendalikan food craving atau keinginan makan berlebihan terhadap junk food.

Junk food berbahaya bagi kesehatan

Namun sebelum menghindarinya, kita perlu tahu mengapa junk food disebut sebagai makanan yang tidak sehat.

Kebanyakan junk food memiliki kandungan gula hingga lemak jenuh dalam jumlah besar. Konsumsi terlalu banyak junk food dapat menimbulkan risiko jangka pendek dan jangka panjang bagi tubuh karena bahan-bahan ini.

1. Lemak jenuh

Makan makanan kaya lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dan jumlah plak di pembuluh darah.

"Jika Anda memiliki pembuluh darah yang kaku dan tidak dapat mengalirkan darah efektif, Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke," kata Czerwony.

2. Gula

Terlalu banyak gula dalam makanan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berisiko diabetes.

Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan pemanis buatan membuat tubuh menolak insulin, yang meningkatkan kemungkinan kondisi prediabetes, diabetes, dan penyakit jantung.

"Kebanyakan orang Amerika memiliki pradiabetes, dan mereka berisiko terkena diabetes tipe 2," tutur Czerwony.

"Begitu menderita diabetes, dokter menangani seolah Anda mengalami serangan jantung karena risiko penyakit jantung menjadi lebih tinggi. Semua masalah kesehatan ini memengaruhi semua organ."

Baca juga: Mengapa Candu Makanan Manis Sulit Dihentikan

Penyebab food craving

Ilustrasi makan dagingshutterstock Ilustrasi makan daging
Czerwony menjelaskan empat penyebab kita mengalami food craving atau mengidam makanan manis dan makanan cepat saji lainnya.

1. Euforia makanan

Tubuh terprogram secara otomatis untuk menyukai makanan cepat saji. Saat mengonsumsi makanan yang kita sukai, kita merangsang pusat perasaan senang di otak, memicu keinginan untuk makan lebih banyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com