Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2020, 21:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Penumpukan cairan ini bisa jadi merupakan hal normal seiring bertambahnya usia dan tidak memerlukan perawatan.

Namun, kondisi ini juga bisa mengindikasikan peradangan.

Baca juga: Penis Bengkok Saat Ereksi, Apakah Normal?

5. Varikokel
Varikokel adalah kondisi di mana pembuluh dalam skrotum membesar. Ini dapat menyebabkan jumlah sperma menjadi rendah, tetapi biasanya tidak perlu diobati jika tidak menunjukkan gejala lain.

6. Torsio testis
Ini adalah kondisi ketika testis terpelintir yang dapat memperlambat atau bahkan menghentikan aliran darah dari tubuh ke testis.

Temui dokter jika Anda merasakan nyeri yang hebat dan terus-menerus pada testis setelah cedera atau nyeri yang hilang dan muncul kembali tanpa peringatan.

Torsio testis adalah keadaan darurat yang membutuhkan perawatan medis segera untuk menyelamatkan testis.

7. Kanker testis
Kanker testis terjadi ketika sel kanker menumpuk di testis. Temui dokter segera jika melihat ada benjolan atau pertumbuhan baru di sekitar testis Anda.

Baca juga: Waspada Kanker Testis, Kenali Gejalanya Sejak Dini

Kondisi yang dianggap berbahaya
Menurut Medical News Today, beberapa tanda dan gejala dapat mengindikasikan adanya masalah pada kesehatan testis.

Jika salah satu dari gejala berikut terjadi dan diikuti testis yang membesar, carilah bantuan medis sesegera mungkin:

  • Rasa sakit atau nyeri yang tajam di dalam atau di sekitar testis.
  • Pembengkakan testis.
  • Kemerahan.
  • Keluarnya cairan dari penis.
  • Kesulitan buang air kecil
  • Nyeri di punggung atau perut bagian bawah, dan
  • Bengkak atau nyeri di jaringan payudara.

Dokter akan membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasari keluhan tersebut dengan memeriksa skrotum dan testis untuk mengetahui adanya benjolan atau kelainan.

Jika dokter mencurigai adanya kanker testis, dia akan melakukan tes darah dan menanyakan tentang riwayat keluarga Anda.

Tes lain yang mungkin direkomendasikan oleh dokter termasuk:

  • Tes urine untuk memeriksa infeksi dan masalah ginjal.
  • USG untuk mencari pertumbuhan sel kanker dan memeriksa aliran darah, serta
  • CT scan untuk mencari kelainan testis.

Jika ada kondisi yang mendasari yang didiagnosis, dokter mungkin akan meresepkan obat atau perawatan lain.

Baca juga: Test Pack Juga Bisa Deteksi Kanker Testis pada Pria

Periksa testis sendiri
Sangat penting untuk memantau ukuran dan bentuk testis agar setiap perubahan dapat dideteksi.

Lakukan pemeriksaan diri sebulan sekali. Waspadai benjolan, pertumbuhan, nyeri, bengkak, dan kelainan lainnya.

Testis yang sehat memiliki tesktur halus dan bentuknya lebih menyerupai bentuk telur daripada bulat.

Jika menemukan benjolan atau tonjolan yang tidak normal, segera periksakan diri ke dokter.

Langkah yang perlu dilakukan untuk memeriksa testis sendiri adalah:

  • Pastikan skrotum kendur sebelum memulai.
  • Gulung testis dengan hati-hati dan perlahan di antara jari dan ibu jari.
  • Periksa dengan seksama permukaan testis, cari benjolan, apakah ada area yang terasa lunak atau perih, cari apakah ada tonjolan atau bengkak, atau perubahan ukuran.
  • Raba sepanjang bagian bawah skrotum, mencapai epididimis, yang seharusnya terasa seperti beberapa tabung yang dikelompokkan.
  • Periksa kedua testis setidaknya sebulan sekali.

Baca juga: Anak Mengeluh Nyeri di Testis, Haruskah Khawatir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com