Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2020, 09:41 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber TIME

KOMPAS.com— Saat sebuah hubungan terlalu menyakitkan untuk dilanjutkan atau perbedaan dengan pasangan terlalu besar, mengakhiri hubungan mungkin adalah hal terbaik yang bisa diputuskan.

Namun, kita sering tak mampu mengatakannya. Kita cenderung memikirkan bagaimana perasaan pasangan dan pendapat orang jika hal ini diungkapkan.

Sebenarnya, memutuskan sebuah hubungan lantaran sudah tak ada kecocokan bisa dilakukan dengan cara-cara yang tak terlalu menyakitkan.

Berikut adalah cara terbaik untuk katakan putus menurut para ahli.

Baca juga: Putus Cinta, Berat Badan Chef Marinka Turun 8 Kg

1. Katakan yang sebenarnya, tapi jangan terlalu kejam

Seseorang mungkin akan merasa buruk saat tahu mereka telah dicampakkan atau tak lagi diinginkan. Tetapi, menjadi pihak yang mengakhiri hubungan juga sebuah beban.

“Jika kamu ingin mengakhiri suatu hubungan, kamu berhutang kepada orang lain untuk menjelaskan alasannya,” kata Rachel Sussman, psikoterapis New York City dan penulis The Breakup Bible.

“Orang-orang yang saya lihat mengalami saat tersulit setelah putus cinta, itu karena mereka tidak mengerti alasannya,” kata Sussman.

Idealnya, alasan yang diungkap tidak boleh mengejutkan orang lain. Masalah kerap terjadi pada sebuah hubungan dan kamu berdua pernah mencari solusinya, namun gagal.

Guy Winch, psikolog Kota New York dan penulis How to Fix a Broken Heart, mengungkapkan pendapat yang sama, harus ada alasan kuat untuk mengakhiri hubungan.

Baca juga: Ini Tanda-tanda Kamu Harus Putus dengan Kekasih

Namun, Winch menekankan bahwa putus bukan berarti kita bisa mengungkapkan semua keluhan yang dirasakan dan berkomentar sinis, bahkan jika si dia berkata ingin mendengarnya.

“Temukan satu hal, karena itu mungkin berguna bagi mereka [untuk diketahui],” katanya.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Mengatakan hal-hal terakhir yang membuatmu kesal tidak akan membuat proses memutuskan hubungan ini berjalan dengan baik. Sehingga percakapan sehat tak mungkin terjadi. Yang ada, kita akan mengucapkan kata-kata yang makin menyakiti.

Untuk itu, penting juga untuk memilih kata-kata dengan hati-hati.

“Ungkapkan sesuatu seperti, 'Ini mengganggu saya,' atau 'Ini benar-benar sulit bagi saya, alih-alih menyalahkan orang lain,” kata Winch.

Terakhir, tahan keinginan untuk melunakkan proses ini dengan memilihkata-kata hampa. Seperti, "'Kita bisa menjadi teman,' atau 'Sekarang bukan waktu yang tepat untuk saya,' semuanya terdengar seperti, yah, mungkin (bisa) di masa depan semuanya bisa berhasil,” kata Winch.

Hal ini seperti menyiratkan harapan di masa depan. Karenanya, jangan katakan hal ini jika kamu merasa tak ingin kembali rujuk.

Baca juga: Asmara Kandas? Tak Perlu Ucapkan Kata-kata Ini kepada Mantan

2. Lakukan secara tatap muka

Winch dan Sussman mengatakan perpisahan secara langsung adalah pilihan yang paling baik dan dewasa. Selain itu, sebaiknya lakukan hal ini di tempat yang privat.

“Jangan di depan umum, dia mungkin akan merasa putus asa, dan kemudian mereka harus pulang, dan itu mengerikan,” kata Winch.

Menurutnya, tempat terbaik adalah di rumah pasangan.

Meskipun demikian, ada beberapa pengecualian untuk aturan tatap muka, kata Winch. Yang terpenting, jika kamu mengkhawatirkan keselamatanmu, sebaiknya saat proses ini dilakukan, menjaga jarak.

Jika butuh bantuan dan kamu takut akan terjadi kekerasan, hubungi orang terdekat, seperti keluarga, untuk mengawasi dari jauh.

Baca juga: 8 Tanda Kamu Korban Kekerasan Emosional dalam Hubungan

Selain itu, putus melalui telepon mungkin tidak masalah jika kamu berkencan jarak jauh, atau jika kamu hanya bertemu beberapa kali. Jika kamu baru saja berkencan dan pertemuan baru berjalan sekali atau dua kali, kamu bisa melakukannya lewat pesan singkat.

Tetapi meskipun kamu baru berkencan satu kali, Winch mengatakan, selalu lebih baik untuk mengungkapkannya secara langsung.

Dia bahkan merekomendasikan untuk menulis pesan singkat yang menjadi inti dari semua yang ingin kamu sampaikan. Seperti, "Terima kasih, hubungan ini menyenangkan, tapi saya tidak merasakan hubungan romantis,”.

Kamu bisa menyimpannya dan memberikannya ketika kamu tak sanggup berkata-kata.

Baca juga: Usai Putus, Jessica Mila Mengaku Tak Sesedih Mischa Chandrawinata, Kenapa?

3. Yakin

Sussman mengatakan, seseorang yang akan mengakhiri hubungan sering berpikir kembali setelah mengatakannya. Alhasil, mereka akan merasa menyesal dan hal ini terasa menyakitkan.

"Luangkan waktu untuk melihat ke dalam hati dengan jernih, menulis jurnal, atau berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang sangat baik,” kata Sussman.

Meskipun mungkin merasa tidak nyaman untuk melanjutkan hubungan saat kamu sudah mengambil keputusan, Winch mengatakan itu adalah ‘hal jahat’ yang perlu dilakukan.

Namun, begitu kamu telah memutuskan dengan tegas untuk mengakhiri sesuatu, kamu tidak boleh menunda percakapan atau bahkan yang lebih buruk, melibatkan orang ketiga.

Baca juga: Alasan Kekasih Minta Putus Hubungan meski Masih Cinta

4. Biarkan mantan memutuskan untuk tetap berteman atau tidak

Mungkin tampak baik untuk menanyakan keadaan mantan atau mempertahankan persahabatan setelah putus, tetapi lebih baik kamu tidak melakukan hal itu.

Baik Sussman dan Winch mengatakan bahwa orang yang dicampakkan haruslah yang memutuskan kapan, atau jika mereka ingin membuka kembali kontak itu hanya terjadi setelah kalian berdua sudah benar-benar ‘move on’.

Masing-masing harus menjaga jarak sebelum mencoba untuk tetap berteman.

Winch menambahkan, biarkan setidaknya tiga bulan berlalu sebelum memulai pertemanan apa pun.

Kebanyakan orang yang mengikuti aturan ini memilih untuk tidak menghubungi kembali.

Jika kamu adalah orang yang mengakhiri banyak hal, persiapkan diri untuk kemungkinan itu dan berikan ruang kepada mantan.

Baca juga: 5 Masalah Umum yang Kerap Rusak Hubungan Cinta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TIME
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com