Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 24/01/2023, 12:21 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Beberapa orang yang hobi memelihara hewan terkadang merasa tergoda untuk memiliki hewan langka. Bahkan sampai ada yang nekat mencurinya.

Meskipun hewan langka didapatkan dengan perizinan legal, tetap ada sederet alasan yang membuat seseorang seharusnya tidak memelihara hewan tersebut.

Berikut alasan-alasannya.

1. Tidak dapat memenuhi kebutuhan hewan

Walaupun memiliki niat baik untuk merawat hewan langka, pemilik tidak akan mampu menyediakan 'rumah' yang tepat.

Bagaimana pun, hewan langka seharusnya hidup di alam liar. Tinggal di suatu rumah membuat hewan tidak bisa menjalani kehidupan terbaiknya karena kebutuhannya tidak terpenuhi.

Baca juga: Polisi Tangkap Pedagang Hewan Langka yang Berjualan di Facebook

"Hewan langka telah berevolusi untuk hidup di alam, habitat liar."

"Memilikinya sebagai hewan peliharaan, menempatkan hewan liar di lingkungan yang asing dan berpotensi menimbulkan stres."

Demikian yang diungkap Caroline Pollock dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List kepada Reader's Digest.

IUCN merupakan organisasi internasional untuk konservasi sumber daya alam. Organisasi ini memiliki informasi lengkap tentang status hewan yang terancam punah.

"Memelihara hewan langka yang terancam punah berpotensi merusak hewan-hewan itu," tambah Pollock.

2. Mengurangi populasinya

Memelihara hewan langka berpotensi menyebabkan kepunahan. Populasi hewan bisa berkurang karena adanya permintaan untuk memilikinya mendorong perdagangan hewan liar.

"Kecuali jika pemilik hewan nantinya yakin 100 persen  bahwa pembelian hewan diperoleh melalui cara yang berkelanjutan," kata Pollock.

"Membeli hewan liar yang terancam punah untuk dijadikan hewan peliharaan dapat lebih membahayakan spesiesnya."

"Sebab itu mengurangi jumlah hewan yang bertahan hidup di alam liar,” tambah Pollock.

Sebagai contoh, berdasarkan studi pada tahun 2016, permintaan memelihara untuk merawat lemur membuat lebih dari 28.000 hewan primata ini dipindahkan dari alam liar sejak 2010.

Baca juga: Ketahuilah, Memulai Hobi Pelihara Tanaman Tak Harus Keluar Banyak Uang

Hal ini membuat lemur terancam punah karena perdagangan hewan peliharaan. Selain itu, lemur kehilangan habitat dan menjadi korban perburuan daging hewan liar.

Populasi lemur saat ini diperkirakan turun hingga 95 persen dibanding tahun 2000. Mungkin hanya 2.000 ekor yang tersisa di alam liat saat ini.

3. Tidak mengetahui asal-usulnya

Walaupun pemilik mendapatkan hewan langka yang hendak dijadikan peliharaan dari penangkaran, tidak ada jaminan dalam perdagangan satwa liar hewan tidak dicuri dari alam.

"Burung penyanyi yang hampir punah sering dijual sebagai hasil penangkaran dengan alasan mengurangi tekanan eksploitasi populasi liar," kata David Jeggo.

Jeggo adalah salah satu Ketua IUCN Species Survival Commission (SSC) Asian Songbird Trade Specialist Group.

"Tapi alasan itu terlalu sering. Kenyataannya hal itu malah menciptakan mekanisme yang membuat burung ditangkap secara ilegal dari alam liar,” tambahnya.

Meskipun ada perlindungan internasional, spesies burung yang dijual itu tetap terancam punah.

4. Membuat lebih banyak spesies terancam punah

Seperti yang dikatakan sebelumnya, perdagangan satwa liar berpotensi menyebabkan kepunahan. Bahkan untuk hewan yang belum terancam punah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com