Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Membersihkan Paru-paru Setelah Berhenti Merokok

Kompas.com - 16/12/2020, 11:21 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Memutuskan untuk berhenti merokok adalah hal yang sangat baik bagi Anda yang sebelumnya terbiasa merokok.

Setelah berhenti merokok, Anda mungkin berkeinginan untuk membersihkan paru-paru. Namun, ketahuilah bahwa paru-paru sebetulnya punya kemampuan untuk membersihkan diri.

Proses itu dimulai setelah Anda berhenti mengisap batang rokok terakhir Anda.

Setelah berhenti merokok, paru-paru akan mulai memulihkan diri dan beregenerasi secara perlahan.

Kecepatan penyembuhannya tergantung pada berapa lama Anda merokok sebelumnya dan seberapa banyak kerusakan yang ditimbulkan.

Meskipun tidak ada cara untuk memulihkan jaringan parut atau kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh merokok selama bertahun-tahun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan kesehatan paru-paru.

1. Batuk
Menurut kepala bedah toraks dari George Washington Medical Faculty Associates di Washington DC, Dr Keith Mortman, kepada Healthline, seorang perokok kemungkinan besar memiliki banyak lendir di paru-parunya.

Penumpukan ini mungkin akan tetap ada setelah orang tersebut berhenti merokok.

Namun, batuk bekerja dengan proses membantu tubuh membuang lendir berlebih, membuka saluran udara yang lebih kecil, dan membukanya untuk mendapatkan oksigen.

Medical News Today menyebutkan beberapa tahapan yang bisa dilakukan penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) untuk membantu membersihkan paru-paru.

Untuk diketahui, PPOK adalah kondisi yang sebagian besarnya disebabkan oleh kebiasaan merokok atau menghirup rokok dalam jangka panjang.

Untuk membersihkan paru-paru dari lendir berlebih, lakukan tahapan berikut:

  • Duduk di kursi dengan bahu yang rileks dan kedua kaki berada di lantai.
  • Lipat lengan di atas perut.
  • Tarik napas perlahan melalui hidung.
  • Secara perlahan buang napas sambil mencondongkan tubuh ke depan dan mendorong lengan ke perut.
  • Batuk 2-3 kali sambil mengembuskan napas dengan mulut sedikit terbuka.
  • Tarik napas perlahan melalui hidung.
  • Istirahat dan ulangi tahapan tersebut sesuai kebutuhan.

Baca juga: 5 Alasan Kamu Harus Berhenti Merokok Mulai Hari Ini


2. Olahraga
Menjaga tubuh tetap aktif menjadi salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan fungsi paru-paru.

Bahkan, aktivitas ringan seperti berjalan-jalan di luar rumah dapat membantu kantong udara di paru-paru tetap terbuka.

Jika kantong tersebut tetap terbuka, paru-paru dapat menukar oksigen dan membawanya ke bagian yang dibutuhkan tubuh.

Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi oksigen dan memungkinkan tubuh lebih efisien membuang kelebihan karbon dioksida yang dihasilkan tubuh saat berolahraga.

3. Menghindari polutan
Menghindari asap rokok, debu, jamur, dan bahan-bahan kimia akan mendorong fungsi paru-paru yang sehat.

Penelitian terhadap hewan menemukan bahwa paparan dari udara yang bersih dan tersaring dapat menurunkan produksi lendir di paru-paru.

Adapun lendir dapat menghalangi saluran udara yang lebih kecil dan membuat tubuh sulit mendapatkan oksigen.

Sebelum pergi ke luar rumah, periksa terlebih dahulu kualitas udaranya. Jika itu adalah hari dengan kualitas udara yang buruk, maka pertimbangkan untuk keluar di lain hari.

Baca juga: Olahraga di Daerah Polusi, Bagaimana Dampaknya Bagi Kesehatan?

4. Minum air hangat
Menurut American Lung Association, menjaga tubuh tetap terhidrasi penting untuk menjaga kesehatan paru-paru.

Minum sekitar 2000 liter air per hari akan membantu mengencerkan lendir di paru-paru, yang akan memudahkan Anda untuk membuangnya ketika batuk.

Minum minuman hangat, seperti teh, kaldu atau sekadar air putih hangat, dapat menyebabkan penipisan lendir, sehingga lendir akan lebih mudah dibersihkan melalui saluran udara.

Selain itu, minum teh hijau juga secara khusus dinilai mampu mencegah beberapa jenis penyakit paru-paru karena sifat anti-peradangan yang dimilikinya.

Dalam sebuah studi pada 2018, peserta yang mengonsumsi teh hijau memiliki kemungkinan mengembangkan PPOK dua kali lebih kecil.

Baca juga: Rajin Minum Teh Hijau Memperpanjang Umur

5. Terapi uap
Terapi uap melibatkan aktivitas menghirup uap air untuk mengencerkan lendir dan mengurangi peradangan di saluran udara.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa pada kelompok kecil pasien PPOK, penggunaan masker uap dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pernapasan mereka.

Penting untuk diperhatikan bahwa meskipun gejala yang dialami oleh kelompok ini segera reda, tetapi mereka tidak melihat perubahan apa pun pada kesehatan paru-paru mereka secara keseluruhan setelah terapi uap dihentikan.

Jadi, terapi ini mungkin efektif sebagai solusi jangka pendek. Namun, para ilmuwan perlu melakukan riset lebih jauh sebelum memahami manfaat terapi uap terhadap kesehatan paru-paru.

6. Makan makanan anti-peradangan
Paru-paru para perokok cenderung mengalami peradangan, yang dapat membuat mereka sulit bernapas.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi anti-inflamasi dapat mencegah peradangan paru-paru, penelitian meenunjukkan bahwa cara ini dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Maka, tidak ada salahnya untuk mencoba mengonsumsi beberapa makanan berikut:

  • Blueberry 
  • Ceri 
  • Bayam 
  • Kubis 
  • Zaitun 
  • Kacang almond 

Baca juga: Hati-hati, 5 Jenis Makanan Ini Bisa Sebabkan Peradangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com