Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2020, 15:43 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber LiveStrong

Jika hari ini Anda berusaha nongkrong di kamar mandi dalam waktu lama namun tidak juga bisa BAB, jangan menyerah. Lakukan kembali upaya itu di keesokan harinya dan cobalah untuk membangun rutinitas.

Namun, hindari untuk duduk terlalu lama, misalnya hingga 30 menit, karena itu dapat menyebabkan ketegangan yang menimbulkan masalah kesehatan. Coba kembali esok hari.

Baca juga: Sulit BAB di Pagi Hari? Atasi dengan 6 Minuman Ini

4. Sarapan
Beberapa orang melewatkan sarapan karena sejumlah alasan, seperti tidak lapar, sering bangun siang, menjalani intermittent fasting, dan lainnya.

Jika Anda ingin memiliki jadwal BAB rutin, sarapan bisa membantu memicu refleks gastrokolik.

Apa yang Anda makan juga berpengaruh. Makanan berlemak tinggi cenderung mengaktifkan kontraksi usus besar daripada makanan berprotein tinggi dan berkarbohidrat.

5. Menjaga pola makan sehat
Usahakan minum cukup air dan makan cukup serat, keduanya adalah komponen yang penting untuk menjaga rutinitas BAB yang sehat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk menargetkan minum 2500-3500ml setiap harinya. Perkaya assupan cairan harian dengan konsumsi makanan tinggi kandungan air yang bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Selain itu, penting pula untuk memerhatikan asupan serat harian, terutama jika Anda mengalamin masalah sembelit.

Menurut Mayo Clinic, orang dewasa di atas usia 50 tahun dan lebih muda idealnya mengonsumsi sekitar 25-38 gram serat setiap harinya, sementara orang lanjut usia disarankan mengonsumsi 21-30 gram serat setiap harinya.

Beberapa makanan sumber serat antara lain buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian utuh.

Baca juga: BAB Lebih Lancar dengan Mengonsumsi 7 Makanan Berikut

Kapan harus ke dokter?
Rutinitas BAB sebetulnya dapat memberi kita sinyal tentang kondisi kesehatan kita, lebih daripada yang kita duga.

Hubungi dokter jika anda memiliki kebiasaan BAB berdarah, terutama jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker usus besar, atau jika ada perubahan drastis pada rutinitas BAB Anda.

Misalnya, ketika mengalami sembelit padahal sebelumnya sangat teratur, atau mengalamin diare.

Pola BAB bisa saja kacau dalam beberapa kondisi, seperti saat sedang stres, bepergian, adanya pereubahan pola makan, kurang tidur, atau mengalami infeksi.

Tetapi, jika pola yang kacau itu bertahan hingga 2-3 minggu, maka mungkin Anda perlu dievaluasi oleh dokter.

Baca juga: Mengapa Sulit BAB Saat Liburan atau Bepergian?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber LiveStrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com