Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2020, 22:23 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal kondom sebagai alat kontrasepsi sekaligus pengaman dari risiko penularan penyakit saat berhubungan seks.

Memang, kondom tidak benar-benar menjamin penggunanya terbebas dari infeksi menular seksual. Namun setidaknya, penggunaan kondom membantu mengurangi risiko tersebut.

Nah, selain dua hal itu ada sejumlah manfaat yang bisa didapat dengan penggunaan kondom saat berhubungan seks.

Baca juga: 3 Fakta tentang Kondom Aneka Rasa yang Jarang Diketahui

1. Mencegah infeksi menular seksual

Seperti disebutkan di atas, kondom adalah satu-satunya alat untuk mencegah infeksi menular seksual selama hubungan seks.

Hal itu pula yang ditegaskan Kecia Gaither, MD, pemilik sertifikasi dewan ganda Ob-gyn dan kedokteran janin ibu, serta direktur layanan perinatal di NYC Health + Hospitals/Lincoln.

Kemudian, penggunaan dental dam atau dam gigi berfungsi mengurangi risiko serupa saat melakukan seks oral.

Sedangkan finger cots atau kondom jari tangan diperlukan sebagai pencegahan terhadap infeksi menular seksual selama jari tangan menyentuh organ vital wanita atau pria.

2. Mencegah kehamilan

Kondom internal dan eksternal dapat membantu mengurangi risiko kehamilan.

Kondom eksternal

"Kondom eksternal efektif 98-99 persen jika digunakan dengan sempurna," kata Gaither.

Menurut pakar seks positif-kesenangan Reba Corrine Thomas, CEO Sexpert Consultants, penggunaan kondom eksternal yang sempurna meliputi:

- Tidak memakai kondom secara ganda

- Memeriksa tanggal kedaluwarsa

- Dipakai sebelum kontak antara organ vital terjadi

- Sisakan ruang 1-2 cm untuk ejakulasi

- Gunakan dengan pelumas

- Hindari pelumas berbahan dasar minyak, minyak arousal, atau minyak pijat yang merusak lateks

- Tarik kondom keluar jika mulai kehilangan ereksi

- Selalu menggunakan kondom baru

Thomas menyebut pelumas jauh lebih penting daripada yang diduga.

"Gesekan adalah hal utama yang dapat menyebabkan kondom rusak atau robek," jelasnya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com