Berdasarkan studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), plastik mikro ada di 90 persen dari semua sampel air kemasan yang diuji pada 259 botol (11 merek) terpisah di sembilan negara berbeda.
Para ahli mengingatkan potensi bahaya mikroplastik. Menghirup partikel mikrofiber bisa menyebabkan penyakit seperti kanker.
Awal tahun ini, tim peneliti dari Arizona State University menemukan jejak bisphenol A (BPA) di setiap sampel jaringan manusia (paru-paru, ginjal, limpa, dan hati).
Baca juga: LIPI Teliti Cemaran Mikroplastik di Perairan di Selatan Pulau Jawa
Bisphenol A adalah bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk membuat plastik yang dapat merusak tubuh manusia.
"Kami tidak ingin khawatir, tetapi hal ini merisaukan bahwa bahan non-biodegradable yang ada di mana-mana dapat masuk dan terakumulasi dalam jaringan manusia," sebut Varun Kelkar, peneliti dan mahasiswa PhD di ASU.
Para ahli di Consumer Reports menjelaskan bahaya bahan kimia tersebut.
"Bahan kimia ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan reproduksi dan obesitas, ditambah masalah organ dan keterlambatan perkembangan pada anak."
Baca juga: Pemakaian Plastik Sekali Pakai di Industri Fashion Mengancam Lingkungan
Untuk meminimalkan konsumsi mikropartikel, ada beberapa langkah yang bisa diikuti.
1. Minum air putih dari keran
WHO menemukan mikroplastik di 90 persen dari semua sampel air kemasan. Karena itu, pertimbangkan minum lebih banyak air keran dan kurangi membeli air mineral di toko.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.