Diperlukan eksperimen di laboratorium untuk mengetahui apakah varian baru virus corona menyebar lebih efektif dibandingkan varian sebelumnya.
Baca juga: Strain Virus Corona yang Lebih Menular Terdeteksi di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?
Masalah lain yang juga menjadi pertanyaan para ilmuwan adalah bagaimana virus corona bermutasi.
"Ini memiliki jumlah mutasi yang sangat besar, lebih dari yang kita perkirakan, dan beberapa terlihat menarik," kata Prof Nick Loman dari Covid-19 Genomics UK (COG-UK).
Dua jenis
Ada dua jenis mutasi virus corona. Keduanya ditemukan dalam protein spike, kunci yang digunakan virus untuk membuka pintu masuk ke sel-sel tubuh seseorang.
Protein spike atau protein lonjakan ini bentuknya meruncing seperti paku dan menancap di permukaan virus.
Baca juga: Varian Baru Mutasi Virus Corona Ditemukan di Inggris, Apa Kata Ahli?
Mutasi N501 mengubah bagian terpenting dari protein lonjakan, yang dikenal sebagai domain pengikat reseptor. Di sinilah protein lonjakan melakukan kontak pertama dengan permukaan sel tubuh seseorang.
Segala perubahan yang mempermudah virus untuk masuk ke dalam tubuh akan memberikan keuntungan bagi virus tersebut.
Mutasi virus lainnya yang bernama H69/V70 telah muncul beberapa kali.
Ada kekhawatiran antibodi dari darah survivor atau penderita kurang efektif menyerang varian virus tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.