Wanita yang mengalami kondisi ini cenderung memiliki gejala yang muncul tepat setelah hubungan seks tanpa kondom atau kontak langsung dengan sperma.
Lalu, gejala tersebut bisa berlangsung lebih dari 24 jam. Tetapi dalam banyak kasus, dokter mungkin salah mendiagnosis kondisi tersebut sebagai infeksi atau vaginitis kronis.
Bagaimana cara mengetahui kondisi alergi sperma ini?
Prediktor pertama dan yang paling jelas adalah jika seorang perempuan mengalami beberapa gejala di atas setelah berhubungan seks tanpa kondom. Namun, gejala tak muncul saat pasangan memakai kondom.
Baca juga: Waspadai, Potensi Risiko Kesehatan akibat Menelan Sperma
Carroll mengatakan, tes tusuk kulit dan profil antibodi darah dapat memastikan alergi semacam ini.
Penggunaan kondom adalah solusi yang efektif, meskipun itu tidak akan membantu pasangan yang sedang mencoba untuk memiliki keturunan.
Kabar baiknya, penelitian Carroll menunjukkan kondisi alergi ini tidak mengganggu kemampuan wanita untuk hamil.
Jadi, jika seorang perempuan memiliki alergi sperma, dan mencoba untuk mendapat keturunan, maka masih ada upaya yang dapat dilakukan.
Tentu, hal pertama yang bisa dicoba adalah dengan berkonsultasi kepada dokter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.