Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 14/09/2022, 07:48 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Para pecinta kucing tentu ingin melakukan hal yang terbaik baik hewan peliharannya.

Namun, terkadang apa yang dirasa baik ternyata keliru dan bisa mendatangkan masalah.

Misalnya soal kumis kucing. Mungkin kita bisa saja berpikir, anabul ini bakal lebih lucu tanpa kumis, tanpa tahu risikonya.

Sebab, kumis kucing memiliki fungsi yang jauh lebih penting dari yang kita bayangkan. 

Baca juga: 15 Rekomendasi Nama Kucing Jantan, Unik yang Bisa Jadi Inspirasi

Kumis kucing bertindak sebagai sistem GPS dan radar, serta merupakan bagian penting dari cara kucing merasakan dunia. Oleh karenanya, kumis kucing tidak boleh dipotong.

Setiap kumis memiliki saraf kecil dan super sensitif yang membantu kucing menilai jarak serta ruang.

Ini membantu kucing membuat keputusan seperti, apakah sebuah kotak terlalu kecil untuk dimasuki, seberapa jauh harus melompat untuk mencapai suatu titik, dan lain sebagainya.

Kucing juga menggunakan kumisnya untuk mendeteksi benda-benda dan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Faktanya, kucing buta dapat mengetahui kondisi ruangan dengan sangat baik walau hanya berjalan-jalan.

Baca juga: 20 Hal yang Ternyata Dibenci Kucing, Apa Saja?

Kucing menggunakan kumisnya untuk mengetahui dirinya sedang berada dimana. Kumis kucing bisa bertindak sebagai mata.

Kumis kucing memiliki beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Misalnya saja folikel bagian dalam.

Di sana terdapat banyak ujung saraf yang mengirim pesan ke otak kucing. Lalu ada organ sensorik di ujung kumis yang menangkap getaran di lingkungan sekitar.

Ini membantu kucing merasakan di mana dirinya berada dan makhluk apa yang ada di sekitarnya.

Kebanyakan kumis berada di atas mulut kucing, tepatnya di samping hidung. Tetapi sebenarnya kumis kucing juga ada di tempat lainnya.

Kumis kucing juga terdapat di area alis, sepanjang dagu, dan dekat kaki. Kumis di bagian hidung memiliki panjang yang sama dengan lebar tubuh kucing.

Kumis di area ini membantu kucing mencari tahu apakah suatu ruang cukup luas untuk dimasuki.

Sedangkan kumis di bagian belakang kaki membantu kucing  memanjat pohon.

Baca juga: Jangan Lakukan 10 Hal Ini Kepada Kucing

Kumis dapat membantu pemilik atau hewan lain mengetahui suasana hati kucing. Di wajah kucing terdapat otot yang dapat menggerakkan kumis.

Saat kucing rileks, kumisnya akan tetap diam dan mencuat dari samping kepalanya.

Jika kucing sedang penasaran atau sedang berburu, kumisnya akan sedikit terdorong sedikit ke depan. Lalu saat kucing sedang gugup atau kesal, kumisnya menempel ke wajah.

Seperti bulu lain di tubuh, kumis kucing bisa rontok. Tapi ingat, pemilik tidak boleh memangkas kumis kucing.

Bila kumisnya dipotong, kucing akan menjadi bingung dan takut. Sebab itu seperti menutup matanya dan menghilangkan salah satu cara kucing untuk mengidentifikasi lingkungannya.

Baca juga: Cara Kucing Tunjukkan Kasih Sayang kepada Tuannya

Fakta menarik

Seekor kucing berpose menggunakan busana kucing di rumah di Desa Jampang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020). Fredi Lugina Priadi, menciptakan pasar busana untuk kucing dengan menawarkan model cosplay yang unik bagi hewan piaraan tersebut. Satu potong busana kucing berkisar dari Rp100 ribu hingga Rp1,5 juta.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Seekor kucing berpose menggunakan busana kucing di rumah di Desa Jampang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020). Fredi Lugina Priadi, menciptakan pasar busana untuk kucing dengan menawarkan model cosplay yang unik bagi hewan piaraan tersebut. Satu potong busana kucing berkisar dari Rp100 ribu hingga Rp1,5 juta.
Fakta-fakta seputar kumis kucing tak hanya itu. Masih ada fakta lainnya seperti berikut ini.

1. Lebih tebal dari bulu

Disebut vibrissae atau bulu taktil, kumis kucing dua sampai tiga kali lebih tebal dari bulunya.

2. Kumis mistik

Kucing memiliki sekitar 12 kumis mistik di setiap sisi moncongnya. Vibrissae wajah adalah yang terpanjang.

3. Sensitif

Tidak seperti rambut manusia, kumis kucing terhubung ke sistem saraf sehingga sangat sensitif.

Ujung kumis dilengkapi dengan organ sensorik yang disebut proprioseptor. Ini membantu kucing menentukan jarak, arah, dan bahkan tekstur permukaan benda.

Baca juga: Kenapa Kucing Takut dengan Mentimun?

4. Bisa stres

Kumis kucing juga bisa stres. Hal ini terjadi ketika kucing harus menggunakan wadah makanan atau air yang sempit.

Kondisi itu memberi tekanan pada bagian sensitifnya sehingga menyebabkan stres kumis dan bisa mendatangkan masalah.

5. Sesuai ukuran kucing

Ukuran kumis kucing sesuai dengan lebar tubuhnya karena digunakan untuk mengukur luas suatu ruangan.

Dengan begjtu kucing bisa tahu apakah bisa masuk ke ruang sempit atau tidak. Secara umum, semakin gemuk kucing, semakin lebar kumisnya.

6. Membantu berburu

Kumis di belakang kaki depan membantu kucing memanjat dan bersentuhan dengan mangsa.

Kumis di kaki bertindak sebagai sepasang mata untuk menentukan ke mana kucing harus memberikan gigitan fatal.

7. Bisa Bergerak

Kumis terhubung ke otot yang memungkinkan kucing untuk menggerakkannya.

8. Rontok

Kumis kucing memang bisa rontok, tapi akan tumbuh kembali dengan sendirinya.

Baca juga: Ini 4 Arti dari Gerakan Telinga Kucing yang Jarang Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com