Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kita Menularkan Covid-19 Setelah Divaksin?

Kompas.com - 18/12/2020, 09:58 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Menshealth

KOMPAS.com - Dimulainya program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara menumbuhkan harapan bahwa pandemi ini akhirnya akan berakhir.

Namun, sejumlah orang masih khawatir dengan kemanjuran vaksin ini mencegah infeksi Covid-19. Apalagi sejumlah vaksin masih dalam tahap uji klinis tahap akhir.

Timbul pertanyaan mengenai masa depan dunia pasca vaksin diberikan. Apakah orang yang sudah mendapat vaksin bisa menularkan virus corona kepada orang lain?

CEO Pfizer Albert Bourla menjelaskan hal itu dalam program "Dateline NBC". Pfizer adalah salah satu yang memproduksi vaksin, yang diklaim efektif memberi perlindungan terhadap virus corona lebih dari 90 persen.

Menurut Bourla, perusahaan tidak mengetahui apakah orang yang sudah mendapat vaksin masih bisa terpapar virus dan menyebarkannya ke orang lain.

Di program Dateline NBC tersebut, Bourla bersama dua CEO dari perusahaan lain yang juga mengerjakan vaksin, Moderna dan Johnson & Johnson, menjelaskan mekanisme pendistribusian vaksin kepada orang-orang di seluruh dunia.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin?

Pandangan terkait kemungkinan penularan virus usai seseorang divaksin diungkap direktur Bryant University's new Center for Health and Behavioral Sciences, Kirsten Hokeness, PhD.

"Ada risiko teoretis bahwa Anda dapat menularkan virus kepada orang lain meski sudah divaksinasi," katanya.

"Tujuan dari vaksin ini adalah menciptakan memori imunologi dalam tubuh, sehingga ketika Anda menghadapi virus di masa depan, sistem kekebalan dengan cepat meningkat dan menyerang virus sebelum Anda jatuh sakit."

Hokeness menambahkan, selama vaksin menawarkan respon imunologis yang kuat, kemungkinan virus akan berhenti berkembang biak dalam sistem tubuh dengan cepat.

Artinya, vaksin akan membatasi kemampuan tubuh untuk menyebarkan virus kepada orang lain.

"Risikonya akan jauh lebih kecil ketimbang Anda tidak divaksinasi," lanjut Hokeness.

Baca juga: Izin Darurat FDA Keluar, Pfizer-BioNTech Siapkan 2,9 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Karena vaksin membutuhkan booster atau pendorong, kemampuan seseorang untuk menyebarkan virus akan lebih besar jika ia hanya diberi satu dosis vaksin.

Tetapi, menurut Hokeness, belum ada data yang bisa menunjukkan bahwa masalah itu bisa terjadi.

Bourla mengatakan, vaksin merupakan jalan keluar untuk menghadapi pandemi. Kendati demikian, ia menekankan adanya vaksin bukan berarti semua orang bisa kembali ke kondisi normal.

Pertama, dibutuhkan waktu agar semua orang mendapat vaksin. Dan pertanyaan lain yang belum terjawab adalah, berapa lama kekebalan tubuh pasca pemberian vaksin akan bertahan.

Baca juga: Strain Baru Virus Corona Ditemukan, Bagaimana Nasib Vaksin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com