Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kopi Digunakan Sebagai Alat Pendeteksi Covid-19...

Kompas.com - 18/12/2020, 17:48 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Peneliti menerapkan metode ini pada skala lebih ketat, memakai kopi dalam olfactory test strips.

Olfactory test adalah uji penciuman yang mengukur konsentrasi terendah dari rangsangan bau yang dapat dicium pasien.

Sedangkan, artikel yang diterbitkan di British Medical Journal (BMJ) mendorong praktisi medis untuk menggunakan kopi sebagai alat deteksi.

Artikel BMJ lainnya menceritakan pengalaman dari ahli saraf Brasil Sofia Mermelstein. Diduga, dia terinfeksi virus corona pasca kehilangan kemampuan untuk mencium aroma kacang Brasil.

Baca juga: Hilangnya Indera Perasa dan Penciuman Jadi Gejala Khas Covid-19?

Dalam rangka menjaga keamanan di kampus selama kelas tatap muka, Penn State University College of Agricultural Sciences menyiapkan alat pengecek penciuman harian.

Dengan alat tersebut, para mahasiswa diminta mencium aroma kopi setiap hari.

Namun, mencium aroma kopi bukan termasuk tes kesehatan resmi. Hal ini ditekankan ahli ilmu makanan dan ahli epidemiologi di Penn State University dalam artikel untuk The Conversation.

Para ahli menambahkan, hilangnya indera penciuman bisa jadi satu-satunya prediktor terbaik untuk diagnosis Covid-19.

"Kehilangan indera penciuman sangat spesifik untuk Covid-19, tetapi tidak semua orang dengan infeksi melaporkan kehilangan penciuman," tulis mereka.

"Kemampuan mencium sesuatu bukan berarti Anda terbebas dari Covid-19."

"Jika Anda bisa mencium bau kopi, kemungkinan Anda tidak terinfeksi Covid-19, tetapi juga bisa berarti Anda terinfeksi namun tidak kehilangan indera penciuman."

Baca juga: Gangguan Penciuman karena Covid-19 Bisa Pulih dengan Cara Ini, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com