Sebelum mulai makan, buat rencana agar kamu berhenti makan saat sudah 80 persen kenyang.
Orang di Okinawa biasanya menggumamkan doa hara hachi bu sebelum makan. Kalimat ini berarti "Makanlah sampai kamu delapan bagian penuh” atau “perut 80 persen penuh”.
Pakar diet Leslie Lytle memperkirakan jika rata-rata orang Amerika mengikuti praktik hara hachi bu, maka orang tersebut bisa menurunkan berat badan 7,7 kg dalam tahun pertama.
Ritual seperti ini dan kebiasaan lama lainnya memberikan jeda dalam kehidupan sehari-hari, memaksa orang untuk memperlambat dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Hal itu juga diterapkan orang-orang di Zona Biru lainnya.
Baca juga: Mengenal Hara Hachi Bu, Cara Orang Okinawa Menahan Nafsu Makan
3. Berpuasa
Kita bisa merasakan manfaat dari puasa kecil setiap 24 jam, dengan menjadwalkan waktu makan hanya selama delapan jam sehari. Di dunia modern, puasa ini dikenal sebagai intermittent fasting.
Perlu waktu antara 6-12 jam bagi tubuh untuk mencerna dan menyerap makanan.
Setelah waktu ini, tubuh memasuki keadaan puasa, mengambil cadangan energi seperti lemak yang tersimpan.
Intinya, menetapkan jadwal makan 8 jam dan puasa 16 jam dapat membantu penurunan berat badan.
Bukti ilmiah terbaru menunjukkan puasa selama sehari dapat mengkalibrasi ulang pelepasan insulin, membuat pankreas beristirahat dan menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Puasa sedang untuk waktu lebih lama akan membatasi kalori dan memperlambat penuaan.
Baca juga: 5 Metode Diet Puasa untuk Turunkan Berat Badan, Kamu Perlu Tahu
4. Lebih sering memasak di rumah
Bagi orang-orang di sebagian besar Zona Biru, makan di luar rumah seperti restoran adalah hal yang langka.
Saat memasak di rumah, kita bisa mengendalikan bahan apa saja yang dipakai.
Kita juga cenderung mengonsumsi lebih banyak jenis makanan dalam satu kali makan.
Memasak juga menempatkan kita dalam kondisi berdiri, mengaduk, mencampur, memotong, dan mengangkat makanan.
Semua aktivitas fisik ini tentunya jauh lebih menyehatkan tubuh ketimbang sekadar duduk di restoran.