Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Cenderung Lebih Tertarik Bercinta saat Liburan?

Kompas.com - 19/12/2020, 20:18 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Amerika Serikat, kelahiran bayi cenderung lebih banyak di bulan September dibanding bulan-bulan lainnya. Artinya, bayi-bayi ini dibuat tepat sekitar Natal dan Tahun Baru, yang artinya adalah masa-masa liburan.

Banyak ilmuwan mengira lonjakan kelahiran ini adalah respons biologis terhadap perubahan musim.

Ketika suhu turun di bulan Desember-Januari, menurut teori, manusia lebih banyak berada di rumah dan mencari kehangatan, sehingga lebih banyak terjadi hubungan seks.

Tetapi sebuah studi baru di Scientific Reports menunjukkan bahwa banyaknya kehamilan pasca-liburan lebih berkaitan dengan budaya dan suasana hati ketimbang biologi.

Menggunakan data dari seluruh dunia, para peneliti di Indiana University dan Instituto Gulbenkian de Ciencia di Portugal menemukan bahwa minat seks memuncak di sekitar hari libur besar, terlepas dari musim.

Baca juga: Warna Dinding Kamar Pengaruhi Jumlah Hubungan Seks Suami Istri

Untuk menyelidiki suasana hati dan minat pada seks, peneliti melihat data Google Trends dari 2004 hingga 2014, dan data Twitter dari 2010 hingga 2014, di hampir 130 negara.

Di negara-negara yang mayoritas beragama Kristen, mereka menemukan bahwa penelusuran web untuk kata seks paling tinggi digunakan selama masa Natal bulan Desember.

Hal ini bahkan terjadi di negara-negara di belahan bumi Selatan, seperti Australia dan Argentina, dimana Natal berlangsung pada musim panas.

Di negara-negara mayoritas Muslim, penelusuran web untuk seks melonjak sekitar Idul Fitri, hari libur besar yang menandai akhir Ramadhan.

Ini sangat menarik, kata para peneliti, karena Ramadhan didasarkan pada kalender lunar dan diamati selama musim yang berbeda, tergantung pada tahunnya.

Baca juga: Kapan Hubungan Seks Paling Memuaskan Terjadi?

“Studi ini adalah yang pertama melihat “planetary-level” pada minat dan hasrat manusia karena mereka merujuk pada seks dan reproduksi pada waktu yang berbeda dalam setahun,” kata rekan penulis utama Luis Rocha, profesor informatika dan profesor ilmu kognitif di Indiana University.

Hasil studi ini memperkuat gagasan bahwa minat pada seks mencapai puncaknya selama perayaan budaya atau agama besar.

Sebagai catatan, yang dimaksud minat di dunia maya tentang seks bukan berarti orang-orang hanya menelusuri pornografi saja.

“Kami melihat peningkatan orang yang menelusuri pengetahuan umum seks — termasuk istilah medis, istilah tentang kontrasepsi, dan sebagainya,” kata Rocha.

"Dan peningkatan itu berkorelasi dengan peningkatan kelahiran sembilan bulan kemudian,” imbuhnya.

Baca juga: Pasangan yang Sering Bercinta Terbukti Lebih Jarang Stres

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com