Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini 10 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan

Kompas.com - Diperbarui 20/10/2022, 06:47 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Sakit perut setelah makan bisa disebabkan oleh berbagai alasan.

Mulai dari penyebab sederhana seperti kebanyakan makan, hingga tanda adanya masalah kesehatan.

Meskipun kebanyakan penyebabnya bukanlah masalah serius, sakit perut setelah makan tetaplah terasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas.

Baca juga: 6 Khasiat Jahe untuk Meredakan Sakit Perut

Menurut Healthline, beberapa gejala yang biasa muncul, antara lain:

  • Mual.
  • Diare.
  • Refluks asam lambung.
  • Kembung atau perut terasa kencang.
  • Gas.
  • Kram perut.
  • Rasa penuh yang tidak nyaman setelah makan.
  • Cepat kenyang ketika makan.
  • Rasa sakit sedang ke parah pada perut bagian bawah.
  • Rasa terbakar pada perut bagian bawah, bisa pula disertai rasa sakit pada dada atau lengan.
  • Muntah, dan
  • Regurgitasi parsial pada bagian perut.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal merasakan rasa sakit seperti tertusuk di perut, bisa jadi itu adalah kondisi darurat. Jadi, segera konsultasikan ke dokter.

Dehidrasi juga menjadi kondisi darurat. Jika Anda atau orang yang Anda kenal tersebut tidak bisa mengonsumsi cairan tanpa muntah atau merasakan sakit dan diare yang terus-menerus, maka diperlukan bantuan medis.

Sakit perut setelah makan bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Makan terlalu banyak

Para pakar mengatakan, ini adalah penyebab sakit perut setelah makan yang paling umum terjadi.

Asisten profesor kedokteran di Fakultas Penyakit Pencernaan dan Hati di Columbia University Medical Center, Suneeta Krishnareddu, MD, MS menjelaskan, rasa sakit itu biasanya disebabkan karena perut meregang akibat terlalu banyak menerima makanan.

"Semua orang sepertinya pernah menghadapi situasi ketika makan terlalu banyak sehingga mengalami kram perut," ungkapnya kepada SELF.

Peregangan perut juga bisa terjadi karena bakteri di saluran pencernaan sedang berusaha memecah makanan. Situasi ini juga bisa menyebabkan gas, kembung, dan pada beberapa orang bisa menyebabkan rasa sakit atau kram.

Baca juga: 6 Tips Mengurangi Porsi Makan Tanpa Kelaparan

2. Alergi makanan

Alergi makanan terjadi ketika tubuh salah mengira dan menganggap makanan tertentu adalah penyerang asing yang berbahaya, kemudian sistem kekebalan akan melepaskan antibodi untuk melawannya.

Responsimun ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk sakit perut.

Beberapa bahan makanan yang sering menyebabkan alergi antara lain susu, kedelai, ikan dan kerang-kerangan, kacang-kacangan, telur, hingga gandum.

3. Intoleransi makanan

Sensitivitas atau intoleransi makanan terjadi ketika sistem pencernaan tidak cocok dengan makanan tertentu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com