Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Maradona "Harus Diawetkan" demi Tes DNA, Ada Apa?

Kompas.com - 20/12/2020, 15:11 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pengadilan Argentina memutuskan jenazah legenda sepakbola Diego Maradona yang meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun "harus diawetkan".

Putusan ini menjadi respons pengadilan terhadap gugatan yang diajukan oleh seorang perempuan bernama Magalí Gil.

Perempuan 25 tahun itu mengaku sebagai anak dari mantan pesepakbola klub elite Italia, Napoli, tersebut.

Baca juga: Kisah Diego Maradona yang Makan Daging Mentah Sebelum Lawan Real Madrid

Maradona tercatat memiliki dua anak perempuan dari pernikahan pertamanya.

Namun setelah bercerai, dia pun kemudian menjadi ayah untuk enam anak lagi, namun nama Gil tidak termasuk di dalamnya.

Sementara Gil adalah anak adopsi pernah diberitahu oleh ibu kandungnya pada dua tahun lalu, bahwa ada kemungkinan Diego Maradona adalah ayah biologisnya.

Dalam video yang diposting di Instagram miliknya, Gil mengatakan, mengetahui siapa ayah/ orangtua kandung menjadi "hak universal" bagi setiap orang.

Baca juga: Mimpi Maradona tentang Michael Jordan yang Tak Pernah Terwujud

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Magali Gil (@maguigil)

Setelah kematiannya pada 25 November, Maradona kemudian dimakamkan di pemakaman pribadi dekat Buenos Aires.

Pengadilan memutuskan pada 30 November agar tubuh Maradona tidak dikremasi, sampai semua tes forensik yang diperlukan rampung dilakukan.

Kantor berita Reuters menyebut, pengacara Maradona mengaku sampel DNA dari mantan pelatih tim nasional Argentina itu sudah ada. Sehingga, penggalian kubur tampaknya tidak diperlukan.

Baca juga: Si Kembar Mara dan Dona, Penghormatan untuk Maradona...

Maradona meninggalkan warisan finansial yang rumit dan sedang diperebutkan oleh anak-anaknya -baik yang diakui maupun yang masih mencari pengakuan melalui pengadilan.

Kematian Maradona menyebabkan kejutan besar -tidak hanya di negara asalnya Argentina, tetapi di seluruh dunia. Ratusan ribu penggemar berkumpul untuk memberikan penghormatan bagi jenazahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com