Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2020, 05:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Srek….srek…srek,” suara sapu lidi yang menggesek permukaan jalan terdengar bersahutan dengan deru kendaraan bermotor di Jalan PHH Mustofa, Bandung.

Adalah Sarinengsih, perempuan 45 tahun yang hari itu sedang sibuk menyapu jalan, tanpa memedulikan mobil dan motor yang melintas di sekitarnya.

Pagi itu, Sabtu (19/12/2020) -sama seperti hari-hari lainnya, Sari menjalankan tugas rutinnya tersebut.

Baca juga: Bikin Masker, Brand Bandung Born & Blessed Luput dari Krisis Pandemi

Salah satu jalan utama di Kota Kembang itu dia susuri dengan sapu lidi di tangannya. Hingga,  dia tiba di depan Warteg 89, Cikutra.

Berbeda dengan tempat lainnya, sebelum menyapu jalanan di depan warteg, Sari terlihat masuk ke dalam warung itu.

Dia mengobrol sebentar dengan pemilik warteg, kemudian mengambil kotak nasi. Isinya hari itu, nasi, ayam, acar, dan air minum.

“Kalau saya sedang piket pagi, suka dapat sarapan gratis di warteg ini,” ujar perempuan lulusan SMA tersebut.

Sari lalu bercerita, selama ini dia bertugas menjadi penyapu jalan di wilayah Kelurahan Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul.

Untuk pekerjaannya, ibu lima anak ini digaji Rp 1.250.000. Jumlah tersebut tentunya kurang mengingat penghasilan suaminya sebagai pedagang kaus kaki anjlok selama pandemi Covid-19.

“Biasanya penghasilan kotor suami Rp 300.000 per hari. Sekarang mah buat dapat Rp 100.000 juga susah sekali,” tutur dia.

Karena itu, selama pandemi dia harus super berhemat. Nyaris tak ada daging atau pun ikan sebagai lauk makanan ia dan keluarganya.

Bahkan makanan gratis ini pun, ia kerap bawa pulang agar bisa di makan bersama. Ada kalanya Sari menahan lapar. Yang penting anak-anaknya bisa makan, pikir dia.

Baca juga: Jangan Lelah Berbagi Kebaikan

“Makanya bersyukur mendapatkan sarapan gratis,” tutur Sari.

Sang pemilik warteg, Udiyanto mengatakan, sarapan gratis ini merupakan donasi dari yayasan ataupun perusahaan.

“Kaya karyawan Mitratel, mereka mengumpulkan uang untuk memberikan sarapan gratis kepada pegawai non formal setiap hari selama pandemi Covid-19,” tutur Udi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com